Tabrak Lari Tewaskan WNA Inggris Berujung Damai
SINGARAJA, NusaBali - Kasus tabrak lari yang menewaskan seorang WNA asal Inggris bernama Hugo Bruce, 24, di Jalan Raya Singaraja-Kintamani, tepatnya di Banjar Dinas Pudeh, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, diselesaikan secara kekeluargaan. Keputusan ini diambil pihak keluarga korban setelah menandatangani surat perjanjian damai yang difasilitasi Konsulat Inggris.
Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Bachtiar Arifin mengatakan, keluarga korban telah datang ke Polres Buleleng pada Sabtu (4/11). Kedatangan keluarga korban itu untuk menyampaikan rencana menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Keputusan ini diambil oleh keluarga korban lantaran merasa apabila kasus ini tetap berjalan, akan menyita banyak waktu untuk bolak-balik ke Indonesia.
"Pihak konsulat Inggris menjembatani kemauan keluarga korban untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Kemarin sudah tanda tangan perjanjian damai, karena mereka harus kembali ke negaranya," terang AKP Arifin, Minggu (5/11).
Saat ini keluarga korban tengah sibuk menyiapkan proses pemulangan jenazah Hugo Bruce untuk dibawa ke negara asalnya di Inggris. Sementara pelaku tabrak lari, Njoo Pin Tek, 54, hingga Minggu kemarin masih diamankan di Mapolres Buleleng. "Untuk penyelesaian kasusnya sedang diproses," jelasnya.
AKP Arifin menyebut, Njoo Pin Tek mengaku tidak mengetahui telah menabrak korban pada Kamis (2/11) lalu di Jalan Raya Singaraja-Kintamani. "Dia (pelaku) kira hanya nyerempet, karena posisinya dari samping. Tidak berasa nabrak, sehingga dia tetap melanjutkan perjalanan ke arah Kintamani," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Kamis (2/11) sekitar pukul 13.00 Wita, Hugo Bruce menjadi korban tabrak lari.
Korban sebelumnya mengendarai motor Honda Vario DK 2866 KAF hendak ke Singaraja dari Ubud. Di jalanan TKP, korban ditabrak oleh mobil Alphard L 1809 ACL yang dikemudikan oleh Njoo Pin Tek, 54, yang melaju dari arah berlawanan. Mobil Alphard tersebut diduga mengambil haluan terlalu ke kanan, kemudian menabrak korban.
Bukannya berhenti dan menolong korban, Njoo Pin Tek malah kabur ke arah Kintamani. Pasca menerima adanya laporan tabrak lari ini, Sat Lantas Polres Buleleng pun berkoordinasi dengan Polsek Kintamani. Sehingga Njoo Pin Tek berhasil diamankan saat tengah melintas di Pura Ulun Danu Batur, Kintamani. 7mzk
"Pihak konsulat Inggris menjembatani kemauan keluarga korban untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Kemarin sudah tanda tangan perjanjian damai, karena mereka harus kembali ke negaranya," terang AKP Arifin, Minggu (5/11).
Saat ini keluarga korban tengah sibuk menyiapkan proses pemulangan jenazah Hugo Bruce untuk dibawa ke negara asalnya di Inggris. Sementara pelaku tabrak lari, Njoo Pin Tek, 54, hingga Minggu kemarin masih diamankan di Mapolres Buleleng. "Untuk penyelesaian kasusnya sedang diproses," jelasnya.
AKP Arifin menyebut, Njoo Pin Tek mengaku tidak mengetahui telah menabrak korban pada Kamis (2/11) lalu di Jalan Raya Singaraja-Kintamani. "Dia (pelaku) kira hanya nyerempet, karena posisinya dari samping. Tidak berasa nabrak, sehingga dia tetap melanjutkan perjalanan ke arah Kintamani," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Kamis (2/11) sekitar pukul 13.00 Wita, Hugo Bruce menjadi korban tabrak lari.
Korban sebelumnya mengendarai motor Honda Vario DK 2866 KAF hendak ke Singaraja dari Ubud. Di jalanan TKP, korban ditabrak oleh mobil Alphard L 1809 ACL yang dikemudikan oleh Njoo Pin Tek, 54, yang melaju dari arah berlawanan. Mobil Alphard tersebut diduga mengambil haluan terlalu ke kanan, kemudian menabrak korban.
Bukannya berhenti dan menolong korban, Njoo Pin Tek malah kabur ke arah Kintamani. Pasca menerima adanya laporan tabrak lari ini, Sat Lantas Polres Buleleng pun berkoordinasi dengan Polsek Kintamani. Sehingga Njoo Pin Tek berhasil diamankan saat tengah melintas di Pura Ulun Danu Batur, Kintamani. 7mzk
Komentar