nusabali

Pangempon Pura Jagatnatha Tambah 3 Pamangku

  • www.nusabali.com-pangempon-pura-jagatnatha-tambah-3-pamangku

AMLAPURA, NusaBali - Tiga walaka melaksanakan upacara ekajati di sela-sela piodalan Pura Jagatnatha Karangasem, Purnama Katiga, Wraspati Wage Pujut, Kamis (31/8). Dengan upacara ini, tiga pamangku baru jadi tambahan di pura itu dari sebelumnya 6 pamangku.

Dua sulinggih yang muput upacara ekajati, yakni Ida Pedanda Gede Putu Cau dari Griya Cau Banuarta Amlapura dan Ida Pedanda Gede Swabawa Karang Adnyana dari Griya Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem.

Upacara ekajati dengan natab banten, kemudian dua sulinggih merajah ketiga walaka itu, agar bersih secara bathin.

Ketiga walaka tersebut, I Komang Sudarma, I Made Sumardika dan I Nengah Oka. Ida Pedanda Gede Swabawa Karang Adnyana mengatakan, upacara ekajati merupakan tingkatan pertama seorang sulinggih tugasnya sebagai pamangku pura atau pinandita, dengan ciri khas gunakan udeng mebongkos nangka.

Upacara ekajati, katanya, dengan cara mawinten. “Ekajati artinya lahir sekali, telah bisa bertugas melayani umat di pura saat piodalan,” jelasnya.

Foto: Tari Rejang Renteng dari WHDI saat piodalan di Pura Jagatnatha, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Kamis (31/8).

Selama ini, enam pamangku ngayah di Pura Jagatnatha, di bawah koordinasi Ida Bagus Mangku Mukur Muka. “Kami mengapresiasi niat umat yang hendak ngayah sebagai pamangku, melalui upacara ekajati,,” sehingga lebih banyak pamangku melayani umat melakukan persembahyangan di Pura Jagatnatha,” jelas Ida Bagus Mangku Mukur Muka.

Dia mengatakan, awalnya ada sembilan pamangku. Namun dua pamangku jadi sulinggih dan satu pamangku tutup usia. Tinggal enam pamangku dan  kini bertambah tiga pamangku. Karena itu, total tetap sembilan pamangku.

Serangkaian piodalan kemarin, diawali mementaskan 25 penari Rejang dan 13 penari Baris Gede dari Sanggar Mini Arthis Amlapura di bawah koordinasi Ni Made Kinten. Lanjut, mementaskan tari Rejang Renteng dari WHDI Karangasem di bawah koordinasi Ketua WHDI Ni Nyoman Supadmi, Tari Topeng Sidha Karya menampilkan penari Ida Wayan Pangswadarsma, Ida Ketut Prayoga dan I Gede Wira. Sedangkan wayang kulit dengan dalang Ngurah Made Asmarajaya.

Persembahyangan piodalan pada pukul 11.00 Wita. Hadir, Bupati I Gede Dana, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Ketua DPRD I Wayan Suastika, Wakil Ketua DPRD I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, Sekda I Ketut Sedana Mertha, mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Ketua PHDI Karangasem Dr Ni Nengah Rustini, Ketua WHDI Karangasem Dr Ni Nyoman Supadmi, dan segenap pimpinan OPD lainnya.

Ida Bagus Mangku Mukur Muka mengatakan, setelah puncak piodalan, berlanjut upacara nganyarin, Sukra Kliwon Pujut, Jumat (1/9) ngaturang banten penganyar Kecamatan Kubu, Abang, Karangasem dan Manggis. Sedangkan penganyar Saniscara Umanis Pujut, Sabtu (2/9) Kecamatan Rendang, Selat, Sidemen dan Bebandem. Upacara nyineb, Soma Pon Pahang, Senin (4/8). 7k16

Komentar