nusabali

Caleg DPR RI Siap Turun ke Kampus

Mahkamah Konstitusi Bolehkan Kampanye di Fasilitas Pendidikan

  • www.nusabali.com-caleg-dpr-ri-siap-turun-ke-kampus

DENPASAR, NusaBali - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 65/PUU-XXI/2023 yang memperbolehkan caleg kampanye menggunakan fasilitas pendidikan (termasuk kampus,red) disambut sumringrah para caleg.

Caleg incumbent DPR RI daerah pemilihan (dapil) Bali, dari Partai Golkar, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi memberikan apresiasi atas putusan MK, yang memberikan ruang para caleg turun di kampus dan sekolah. “Ini langkah cerdas dalam mengantisipasi apatisme anak muda terhadap politik. Dan juga dari sisi pendidikan juga menumbuhkan embrio-embrio pembangunan generasi muda masa depan,” ujar Gus Adi dalam keterangannya, Sabtu (26/8).

Gus Adhi menegaskan, bila ada kampus yang mengundang untuk kampanye di hadapan akademisi dirinya sangat siap.”Saya siap jika diundang turun di kampus. Namun semuanya harus diatur dengan baik, terutama tata cara kampanyenya, sehingga kita tidak keluar dari fungsi lembaga pendidikan itu sendiri,” tegas Anggota Komisi II membidangi pemerintahan daerah dan pemilu ini.
  
Kata dia, semua kebijakan di lembaga pemerintahan tidak terlepas dari proses politik yang gagasannya juga muncul dari para akademisi dan kampus. “Nah, akademisi merupakan motor pendorong dalam penyempurnaan ide dan gagasan para caleg saat terpilih nanti,” ujar politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta, Badung ini.

“Kita juga berharap dalam kampanye di kampus akan memperdalam literasi yang kita miliki, sehingga dapat melahirkan pemimpin dan embrio pembangunan yang visioner,” ujar Gus Adhi.

Menurut Gus Adhi, fungsi parpol sebagai pilar demokrasi adalah salah satunya sebagai sarana pendidikan politik.  “Melalui kampanye di kampus dan sekolah kita akan menambah literasi politik dan berdemokrasi secara cerdas,” ujar Gus Adhi.

Sementara Caleg incumbent DPR RI dapil Bali dari Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana secara terpisah mengatakan, sejak lama menginginkan caleg-caleg yang maju di pemilu ‘diuji’ kualitasnya di kampus. Dengan adanya putusan MK yang membolehkan caleg kampanye di fasilitas pendidikan, dirinya siap jika diberikan ruang oleh akademisi untuk adu gagasan sebagai kandidat caleg. “Justru putusan MK ini kita tunggu-tunggu. Saya pernah duduk di Komisi X membidangi pendidikan. Turun dan berdiskusi di kampus dan akademisi adalah habitat saya. Banyak ide dan gagasan yang merupakan buah pikiran para akademisi dan mahasiswa menjadi bahan perjuangan saya di DPR RI,” ujar Supadma Rudana, Sabtu kemarin.

Supadma Rudana mengatakan kampus adalah inkubator riset yang melahirkan banyak ide dan gagasan. Ide dan gagasan ini menjadi rujukan bagi caleg untuk ditelurkan sebagai sebuah aspirasi ketika duduk di DPR RI. “Saya sampai sekarang sering mendapatkan undangan dari akademisi, walaupun sudah tidak duduk di Komisi X. Ya, karena kita mau jemput ide dan gagasan dari kawan-kawan akademisi. Ketika ada penyusunan regulasi di DPR RI,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini. 

Supadma Rudana mengatakan kampus adalah ruang yang sangat demokratis. Kata dia, ada sensasi berbeda ketika turun diundang kalangan kampus.  “Mahasiswa itu kan sangat kritis. Caleg itu memang harus turun di kampus. Dan saya secara pribadi siap turun berbagi ilmu dengan akademisi, kalangan milenial di kampus,” tegas Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, investasi, BUMN ini.

Sebelumnya, Ketua BEM Unud, I Putu Bagus Padmanegara menantang para caleg untuk kampanye di kampus sebagai respon terhadap putusan MK. 

"Tidak dilarangnya peserta pemilu untuk unjuk gigi di tempat pendidikan, tentu saya rasa insan intelektual di Indonesia harus memanfaatkan momentum ini. Tapi jelas bukan untuk menjadi penjilat atau panjat sosial dari kejadian ini," kata Padmanegara kepada NusaBali, Kamis (24/8). 

Dia mengajak insan mahasiswa juga tetap kritis terhadap kampanye politisi di dalam kampus. Mahasiswa Fakultas Hukum ini berharap kampanye di kampus tidak hanya menjadi alat para politisi meraup suara milenial ataupun gen z, tapi benar-benar membawa gagasan dan solusi.  "Untuk calon pimpinan daerah, tentu kami juga ‘menantang’ untuk memaparkan gagasan terbaiknya untuk memperbaiki Bali. Kami akan mengundang rekan-rekan mahasiswa kampus se-Bali untuk bersama mendiskusikan masa depan tanah Dewata ini," tambah Padmanegara.n nat

Komentar