nusabali

Pembongkaran PUN Hari Ketiga, Pedagang Emas Sibuk Pindahkan Brankas

  • www.nusabali.com-pembongkaran-pun-hari-ketiga-pedagang-emas-sibuk-pindahkan-brankas

NEGARA, NusaBali - Pembongkaran bangunan Pasar Umum Negara (PUN) di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Jembrana, memasuki hari ketiga, Rabu (23/8). Dalam pembongkaran hari ketiga ini, ada beberapa pedagang yang masih melakukan pengosongan barang. Terutama para pedagang emas yang masih sibuk memindahkan brankas.

Brankas milik para pedagang emas itu, menjadi salah satu barang yang cukup sulit dipindah. Pasalnya berat per brankas itu diakui mencapai kisaran 500 kilogram (kg) hingga 2.500 kg (0,5-2,5 ton). Untuk mengangkut brankas tersebut, para pedagang emas secara menyewa jasa angkut brankas dengan menggunakan peralatan tuas dan forklift (truk garpu).

Beberapa pemilik toko emas mengaku, mereka menyewa jasa tukang angkut brankas ini secara borongan dengan pembayaran secara cuk-cukan atau gotong royong. Untuk ongkos atau biaya borongan pengangkutan emas dari sejumlah toko pedagang emas ini, diperkirakan mencapai sekitar Rp 25 juta. "Nanti bayarnya gabungan. Dibagi berapa-berapa kenanya. Tergantung besar kecil brankasnya," ucap salah pedagang emas di pasar swadaya PUN.

Khusus para pedagang emas ini, mendapat prioritas relokasi ke Pasar Ijo Gading yang lokasinya berada dekat PUN. Namun ada juga beberapa pedagang emas yang memilih melakukan relokasi mandiri dengan mencari tempat lain hingga membuat tempat relokasi di rumah ataupun rumah keluarganya.

Selain pedagang emas, di dalam areal pasar swadaya maupun areal pasar umum PUN, juga ada beberapa pedagang yang masih sibuk mengosongkan tempat jualannya. Meski barang dagangan sudah dipindah, para pedagang mengaku membutuhkan waktu untuk mengambil rak, rolling door, instalasi listrik dan sejumlah barang-barang pribadi lainnya.
Untuk membongkar atau membawa rolling door itu, mereka pun menyewa tukang atau buruh dengan upah cukup bervariasi. Termasuk ada beberapa pedagang menjual borongan rolling door ataupun rak-rak di tokonya kepada pengepul yang juga tampak memanfaatkan momentum pengosongan pasar ini.

Sementara untuk pembongkaran bangunan pasar hari ketiga, Rabu kemarin, masih difokuskan di dekat areal Sentral Parkir PUN. Setelah sebelumnya meratakan bangunan kios di deretan selatan Sentral Parkir PUN, giliran sejumlah bangunan kios di sebelah utara Sentral Parkir PUN yang diratakan. Pembongkaran bangunan per Rabu kemarin, juga secara sekaligus mengerahkan dua unit eskavator dari sebelumnya hanya satu ekskavator.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Jembrana I Komang Wiasa mengatakan, pembongkaran ataupun perataan bangunan pasar ini, dilakukan secara bertahap. Bangunan kios yang mulai diratakan itu, sebelumnya sudah dikosongkan pedagang. "Target selesai pembongkaran sampai tanggal 30 Agustus. Kita harap pengosongan bisa dipercepat sehingga pembongkaran bisa lebih cepat," ujarnya.

Dua ekskavator yang dikerahkan untuk pembongkaran pasar ini, adalah milik Pemkab. Satu eskavator yang ukurannya lebih kecil adalah milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana. Sedangkan ekskavator yang lebih besar adalah milik Bagian Umum pada Setda Jembrana.

Wiasa mengaku, setelah pembongkaran bangunan yang target rampung pada Rabu (30/8) mendatang, nantinya akan dilanjutkan pembersihan. Tahap pembersihan di PUN ini ditargetkan bisa rampung paling lambat per Selasa (5/9), dan dilanjutkan groundbreaking revitalisasi PUN pada Rabu (6/9) mendatang. "Groundbreaking tanggal 6 September. Rencana groundbreaking nanti langsung dari Kementerian (Kementerian PUPR). Mudah-mudahan bisa langsung dihadiri Bapak Menteri," ucapnya. 7ode

Komentar