nusabali

Ari Dwipayana: IKN Jalan Menuju Kesadaran Akar Sejarah Nusantara

  • www.nusabali.com-ari-dwipayana-ikn-jalan-menuju-kesadaran-akar-sejarah-nusantara

BALIKPAPAN, NusaBali.com - Koordinator Staf Khusus Presiden RI asal Bali AAGN Ari Dwipayana menyebut pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur sebagai bentuk kembalinya tanah air ke akar sejarah peradaban Nusantara.

Pernyataan ini disampaikan tokoh Puri Kauhan Ubud itu di sela kunjungannya di Pura Giri Jaya Natha, Balikpapan, Kalimantan Timur, di hadapan Dirjen Bimas Hindu, Ketua Umum Harian PHDI Pusat, dan pamedek.

Kunjungan Ari Dwipayana ke pura yang dirintis sejak 1960-an itu usai mengikuti upacara matur piuning dan nuasen pendirian pura di IKN Nusantara, Minggu (6/8/2023).

"Atas asung kerta wara nugraha Sang Hyang Paramakawi dan leluhur, akhirnya atas keputusan Bapak Presiden, kita semua bisa mengembalikan sejarah Nusantara ke Pulau Kalimantan," ucap Ari Dwipayana dikutip dari unggahan YouTube-nya, Senin (7/8/2023).

Sejarah Nusantara, dijelaskan Sekretaris Jenderal PP Kagama ini bermula dari Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Dengan berdirinya IKN di wilayah Kalimantan Timur, akar sejarah itu seperti dijalin kembali.

Kerajaan Kutai tercatat sebagai kerajaan bercorak Hindu tertua di tanah air. Di mana, awal peradabanannya bermula pada abad ke-4 Masehi dengan raja pertama Kundungga dan raja termasyhur Mulawarman.

Di samping itu, keputusan lain pemerintah yang signifikan terhadap akar sejarah bangsa adalah nama Nusantara untuk IKN. Konsep ini, menurut akademisi Universitas Gadjah Mada itu, lahir dari peradaban Hindu Nusantara.

"Di masa Ida Prabu Sri Kertanegara (Raja Singasari) mengungkapkan konsep Dwipantara Mandala. Kemudian dilanjutkan di masa Sri Hayam Wuruk (Maharaja Majapahit) dengan konsep Nusantara," beber akademisi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini.

Dwipantara Mandala atau Cakrawala Mandala Dwipantara merupakan pandangan politik raja terakhir Kerajaan Singasari, Kertanegara. Pada prinsipnya, konsep ini berambisi menyatukan kepulauan Nusantara yang terpisah lautan.

Pemikiran ini terus hidup di masa Kerajaan Majapahit yang didirikan menantu Kertanegara yakni Raden Wijaya. Tepat pada masa pemerintahan cicitnya, Hayam Wuruk, konsep Dwipantara dilanjutkan menjadi konsep Nusantara.

"Apa yang kita lakukan sekarang (pembangunan IKN bernama Nusantara) sebenarnya mengikuti jalan yang sudah dirintis oleh leluhur di masa lalu," imbuh Ari Dwipayana.

Tokoh yang bakal dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Jokowi ini berharap tatanan filosofis pembangunan IKN Nusantara menular ke tatanan praktisnya.

Konsep Nusantara itu diharapkan benar-benar terjadi sehingga menciptakan pemerintahan yang adil dan negeri yang sejahtera. Hal ini dilakukan tidak sebatas pembangunan fisik tetapi juga manusianya.

"Perjuangan kita bukan saja soal pembangunan IKN Nusantara. Bagaimana kita mempersiapkan diri supaya betul-betul bisa menjadi bangsa yang maju," tegas Ari Dwipayana. *rat

Komentar