nusabali

15 Desainer Paradekan Produk Fashion Lokal di Bali Fashion Trend 2023

  • www.nusabali.com-15-desainer-paradekan-produk-fashion-lokal-di-bali-fashion-trend-2023
  • www.nusabali.com-15-desainer-paradekan-produk-fashion-lokal-di-bali-fashion-trend-2023

MANGUPURA, NusaBali.com – Sebanyak 15 partisipan dari seluruh Indonesia mendapat kesempatan menyuguhkan karyanya di Fashion Parade dalam gelaran Bali Fashion Trend 2023 pada Sabtu (5/8/2023) malam.

Gelaran yang berlangsung di Discovery Mall Bali, Jalan Kartika Plaza, Kuta, Badung, Bali itu mempertunjukkan karya-karya desainer seperti Irmasari Joedawinata, Zander.G by Weda Githa, Emmy Thee Accessories by Ivan Bestari, Motra by Lenisari, NYAWA, Bank Indonesia KPw Kaltara, Fatih Indonesia dan BT Batik Trusmi, Gingersnap Bali, Sarongku gayaku by dwico, Zero Point One, BaliTrendd Design Contest, Italian Fashion School Present, Aurelie by Celine Santoso, Nafouz by Nada Bakhtir, dan Lyah official by Amelia N.S.

Salah satu partisipan, Emmy menerangkan dirinya memamerkan koleksi fashion bertajuk ‘Bumi Rumah Kita’. Konsep ini terang dia terinspirasi dari kondisi bumi yang saat ini kian hari kian memanas akibat pemanasan global.

“Saya mengajak beberapa teman yang bergerak di bidang fashion ataupun kreasi yang bersifat sustainable salah satunya mengajak organisasi Bumi Journey,” terangnya saat ditemui seusai show pada Sabtu (5/8/2023) malam.

Lebih lanjut ia jelaskan, pola yang dibuat menggunakan konsep zero waste fashion yang artinya dalam proses produksi fashion tersebut pihaknya tidak meninggalkan limbah produksi pakaian. Sebab ia ingin berusaha untuk mengurangi sampah sisa yang dapat mencemari lingkungan dan memberikan dampak negatif bagi kelestarian lingkungan.

“Kenapa saya mengambil konsep ini agar masyarakat lebih peduli lagi bahwa alam ini butuh kita rawat dan kita jaga. Maka dari itu saya gaungkan melalui fashion yang saya buat,” tuturnya.

Sedangkan partisipan lainnya, Fahmi Endrawan dari Fatih Indonesia mengungkapkan jika dirinya kali ini berkolaborasi dengan Batik BT Batik Trusmi. Karya busana yang dibawakannya pun kali ini bermotif tradisional khususnya motif batik yang dapat dipadupadankan dengan pakaian modern laki-laki.

“Kenapa batik, karena saya merasa batik itu masih banyak yang perlu di upgrade, anak muda belum tahu kalau batik ini bisa diubah menjadi fashion yang modern. Mereka tahunya batik yang tradisional, kaku, dan lain-lain,” ungkap dia.

Sehingga, dalam gelaran Bali Fashion Trend 2023 ia merancang busana dengan motif batik yang lebih modern, eye catching, dan warna yang cenderung lebih monocrom agar masuk ke seluruh kalangan.

“Saat ini koleksi yang saya tampilkan berjudul Bali Dulu Kini Nanti, terinspirasi pakaian Bali jaman dulu sehingga tadi ada beberapa yang pakai kemben, warnanya pun saya pakai warna hitam, putih, dan warna kalem seperti abu,” tuturnya.

Sementara, dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma menyampaikan Bali Fashion Trend 2023 bisa menjadi jendela dunia untuk fashion. Ia menilai saat ini ironiknya fashion trend di Bali belum bisa menjadi jendela bagi desainer lokal untuk menuju pasar global.

“Saya sadar bahwa butik kelas dunia di Bali mayoritas dari luar negeri, saya sebagai asosiasi harus sedikit melakukan sesuatu. Banyak brand Jakarta punya modal yang cukup, tetapi mereka masih membuka pasar di Jakarta dan belum melihat pasar di Bali. Maka dari itu saya mengundang desainer dari seluruh Indonesia agar mereka mau melihat potensi yang sangat besar di sini,”  harapnya.

Selain itu, ia juga berharap dengan digelarnya Bali Fashion Trend 2023 dapat menjadi salah satu satu upaya untuk mengajak desainer muda untuk menerapkan konsep sustainability.

“Dari evet ini kami bisa menemukan desainer muda yang bisa menjadi penurus. Selain itu konsep sustainability dari produk lokal yang diharapkan bisa terangkat di dunia fashion global dan mencari talent muda yang bisa meneruskan industri ini lebih baik,” tutupnya. *ris

Komentar