nusabali

Menengok Potensi Desa Pukuh yang Berbasis Perkebunan Jeruk dan Sayuran

KKN PPM Mahasiswa D4 PNB Promosikan Desa Pukuh

  • www.nusabali.com-menengok-potensi-desa-pukuh-yang-berbasis-perkebunan-jeruk-dan-sayuran

BANGLI, NusaBali.com - Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal di Indonesia,  bahkan di dunia. Selain terkenal dengan pariwisatanya, Bali juga memiliki potensi alam yang melimpah, salah satunya yaitu hasil perkebunannya.

Struktur tanah di Bali sangat subur sehingga masyarakat sekitar menjadikan hal itu sebagai mata pencahariannya. 

Bangli merupakan salah satu kabupaten di provinsi Bali yang memanfaatkan sektor perkebunan untuk dikembangkan. 

Perkebunan menjadi sub sektor yang memiliki peran penting dalam penyumbang devisa daerah dan penyedia lapangan kerja untuk kelompok tani maupun petani perkebunan di kabupaten atau kota. 

Banjar Pukuh, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli termasuk salah satu banjar yang sangat unik di Bali. Selain masuk ke dalam dua desa berbeda di dua kecamatan berbeda pula, krama Banjar Pukuh juga pantang membangun rumah tinggal di sebelah barat jalan. 

Sepintas, suasana di Banjar Pukuh, Desa Tiga tidak jauh berbeda dengan banjar-banjar wilayah lainnya di Bali. Namun, bila diperhatikan lebih seksama, ada perbedaan mencolok di mana rumah-rumah warga setempat semuanya berada di sebelah timur jalan. 

Sedangkan di sebelah barat jalan, hanya berupa lahan perkebunan milik warga. Saat pembelian lahan seluas 100 hektare tahun 1958 tersebut, di areal sebelah barat jalan terdapat sebuah palinggih (bangunan suci) yang menggunakan batang pohon Dadap. Palinggih tersebut sekarang menjadi Pura Gesah, yang disungsung 115 KK krama Banjar Pukuh. 

Struktur perekonomian Desa Adat Pukuh didominasi oleh sektor pertanian, hal ini terlihat dari persentase penggunaan lahan untuk usaha pertanian, yakni sebesar 50 persen, dengan sebagian besar penduduk menggantungkan hidup dari sektor pertanian. 

Dimana sektor pertanian menjadi basis utama mata pencaharian penduduk. Sekitar 1030. jiwa atau 0,17 persen penduduk menggantungkan hidup dari sektor ini. 


Perkebunan menjadi kegiatan usaha utama bagi masyarakat desa, dengan produk unggulan berupa jeruk.  Jenis jeruk yang dikembangkan oleh masyarakat desa adat pukuh yaitu jenis berastagi, keprok, madu dan siam. Jenis siam merupakan jeruk khas kintamani. 

Penampilan jeruk siam memang menyenangkan hati dengan warna kuning cerah sedikit kehijauan dengan rasa manis sedikit asam segar. Pupuk yang digunakan masyarakat untuk menyuburkan tanaman jeruk mereka dengan memanfaatkan pupuk kandang. Pupuk kandang ini sudah biasa digunakan banyak petani dengan proses pembuatannya yang sangat sederhana dan biasa digunakan untuk dasar tanaman. 

Jika dikonsumsi langsung setelah dipetik, jeruk memang terasa asam. Namun, rasanya berubah makin manis setelah disimpan 3-4 hari.

Harga jeruk inipun relatif lebih murah yaitu Rp 6.500-20.000 per kilogram tergantung jenis jeruknya. Rasanya yang segar dan penampilannya yang cantik akan memikat minat pencinta jeruk. 

Tidak hanya perkebunan jeruk, masyarakat Desa Adat Pukuh juga menanam mengelola tanaman sayur seperti: bayam, sawi, labu siam, kacang-kacangan dan kubis.


Mahasiswa D4 Politeknik Negeri Bali melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) pada 7-20 Juli 2023 membantu masyarakat mempromosikan potensi desa yang dimiliki oleh Desa Adat Pukuh. 

Kegiatan ini merupakan perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Tema kegiatan KKN PPM yaitu ‘Pemetaan Potensi Desa Menuju Desa Wisata Mandiri Berbasis Green Tourism’. 

Program kerjanya berfokus pada pembuatan website dan promosi di media sosial Instagram melalui pemasaran potensi desa. 

“Dengan pembuatan website dan promosi di sosial media ini, diharapkan potensi desa yang dimiliki Desa Adat Pukuh lebih dikenal oleh masyarakat lokal maupun mancanegara,” kata Ni Putu Yuli Widianti, Koordinator dan Anggota Divisi Perkembangan Potensi Desa KKN PPM Desa Adat Pukuh. 

Tidak hanya pembuatan website dan promosi di sosial media, kegiatan KKN PPM di Desa Adat Pukuh juga menjalankan program kerja lainnya seperti pembuatan fasilitas tambahan di area jalur bersepeda, pembuatan penerangan di Pura-Pura Desa Adat Pukuh, melaksanakan sosialisasi eco enzym, Baga Usaha Padruwen Desa Adat (BUPDA), TK di dekat posko, dan pembersihan sekitar area desa.


Selain berfokus untuk mempromosikan potensi desa, mahasiswa KKN PPM dari Politeknik Negeri Bali juga membantu dalam mengembangkan pengetahuan dengan memanfaatkan pupuk organik, dengan melakukan sosialisasi eco enzym kepada warga, melakukan sosialisasi cuci tangan kepada anak TK, serta mengajarkan senam penguin dan cara melipat kertas origami. 

“Kami juga memberikan sosialisasi kepada BUPDA mengenai cara mengelola keuangan desa dengan baik, serta memberikan pemahaman lebih lanjut bagaimana perhitungan pemasukan dan pengeluaran secara satu kesatuan dalam pembukuan dan juga pencatatan secara terstruktur dengan baik,” ujar Ni Putu Yuli Widianti.

Kehadiran mahasiswa KKN PPM Politeknik Negeri Bali di Desa Adat Pukuh sebagai tempat pengabdian kepada masyarakat, diharapkan dapat membantu dalam pengembangan desa ke depan. 

“Selain itu diharapkan juga dapat membantu mengembangan potensi desa dan perkebunan sebagai perekonomian desa dengan cara mempromosikan desa dengan cara membuat website tersebut agar lebih dikenal luas oleh masyarakat lokal dan mancanegara,” ucap Ni Putu Yuli Widianti. 

Dari kegiatan yang dilaksanakan selama selama dua pekan ini, KKN PPM diharapkan mampu memberikan dampak yang baik ke depannya, terutama dalam bidang promosi. Dengan begitu, kunjungan wisatawan semakin meningkat, dan hasil perkebunan semakin dikenal oleh masyarakat luas maupun mancanegara. 

Komentar