nusabali

Perbaikan Jaringan Pipa di Peninjoan Dikebut

  • www.nusabali.com-perbaikan-jaringan-pipa-di-peninjoan-dikebut

BANGLI, NusaBali - Jaringan pipa Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli di Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli, salah satu jaringan yang juga rusak parah akibat bencana karena hujan lebat, beberapa hari lalu. Perbaikan jaringan ini kini dikebut dan kini baru mencapai 60 persen.

Kasubag Perencanaan Teknik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli I Wayan Gunawa, mengatakan  perbaikan jaringan PDAM di sumber mata air Paras Malem di Desa Peninjoan, dilakukan sehari setelah kejadian longsor. Sebelum perbaikan dialawi dengan pembersihan. Proses pembersihan butuh waktu agak lama. Karena volume material yang menutup jaringan cukup tebal dan medan cukup berat.

"Hujan deras  yang terjadi dua pekan lalu mengakibatkan tebing di sumber mata air Paras Malem, Desa Peninjoan,  longsor. Material longsor menutup instalasi, seperti bak penampungan air, mesim pompa, dan jaringan pipa," ungkapnya, Rabu (19/7).

Kata Gunawan, untuk perbaikan jaringan saat ini sudah masuk tahap pemasangan mesin pompa berikut panel. Guna mempercepat penyelesiaan, pekerjaannya pun  dilembur hingga larut malam. "Progres pekerjaan sudah pada angka 60 persen. Jika hasil perbaikan sudah memadai, maka lusa akan dilakukan uji coba," ujarnya.

Kata dia, hancurnya instalasi mengakibatkan pendistribusian air ke pelanggan menjadi terganggu. Total sebanyak 2.516 pelanggan di Desa Peninjoan tidak bisa dilayani air. Gunawan menambahkan, jika perbaikan ini nanti  tuntas, maka layanan akan bisa normal kembali. “Managemen memiliki target, sebelum hari raya Galungan, air sudah kembali normal,” sebutnya.

Salah seorang warga Desa Peninjoan I Nengah Reken mengatakan, selama air Perumba ini tidak mengalir, dirinya membeli air dengan armada truk. Satu truk dengan harga Rp 250.000. Air yang dibeli tersebut hanya cukup untuk empat hari. "Saya beli air untuk kebutuhan mandi dan minuman babi. Sedangkan untuk minum maupun masak, saya cari di sumber air terdekat," jelasnya.

Diakui, banyak warga di desanya membeli air terutama untuk peternakan babi. Karena membeli air pakai truk, tentu pengeluar semakin besar. "Tiap bulan saya biasa bayar rekening air Rp 600.000. Sedangkan, sekarang dalam empat hari saya mengeluarkan biaya Rp 250.000 untuk mendapatkan air," sambungnya.

Selain itu, warga juga mencari air ke beberapa sumber air terdekat. Air tersebut diangkut menggunakan jerigen maupun galon. Dalam sehari warga harus bolak-balik mengambil air.

Nengah Reken yang juga anggota DPRD Bangli ini berharap perbaikan jaringan pipa air Perumda itu cepat tuntas, sehingga air bisa mengalir kembali. "Kami sudah lihat, proses perbaikan ini sampai tengah malam. Mudah-mudahan segera air bisa mengalir," imbuhnya.7esa

Komentar