nusabali

982 Ha Lahan Pertanian Terdampak Bencana

  • www.nusabali.com-982-ha-lahan-pertanian-terdampak-bencana

Kerusakan berpotensi mengakibatkan 42 Ha lahan pertanian, tertunda tanam. Data sementara, total kerugian diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.

TABANAN, NusaBali - 982 hektare (ha) lahan persawahan di Tabanan terdampak bencana, Jumat (7/7) - Sabtu (8/7). Luasan lahan itu tersebar di 40 titik, bahkan ada yang berakibat terancam gagal panen.

Data dari Dinas Pertanian Tabanan, 982 hektare yang rusak tersebut tersebar di 10 kecamatan, sebagian besar karena saluran irigasi. Salah satunya, di Subak Bantas Bale Agung Kelod, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur. Di subak ini jaringan sekunder longsor 8 meter yang berdampak pada 101 ha lahan pertanian.

Imbas dari bencana itu, ada lahan pertanian yang terancam mundur proses penanaman padinya. Salah satunya, kerusakan jaringan irigasi primer sepanjang 700 meter di Subak Semingan, Desa Petiga, Kecamatan Marga. Kerusakna berpotensi mengakibatkan 42 ha lahan pertanian, tertunda tanam. Data sementara, total kerugian diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.


Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan Ni Nyoman Ria Wati mengatakan 40 titik lahan pertanian ini yang terdampak baru sementara. Karena sebagian besar ada yang belum melaporkan. "Seperti di Kecamatan Pupuan ini baru akan melaporkan, dan pasti akan bertambah," jelasnya, Senin (17/6).

Dikatakan, kerusakan akibat bencana ini sebagian besar karena irigasi yang tergerus longsor. Kemudian ada pula akibat jalan usaha tani yang rusak. Namun, penanganan akibat bencana ini sebagian besar sudah dikerjakan secara bergotongroyong.

"Ada memang sudah ditangani dengan masyarakat. Ada juga belum ditangani karena harus menunggu alat berat dari PUPR Tabanan. Jadi, akan ditangani secara bertahap," jelasnya.

Dari data yang sudah terkumpul, jelas Ria Wati, estimasi kerugian ditafsir mencapai Rp 2 miliar.  Rencananya, beberapa titik perbaikan dampak bencana akan dimasukan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), namun untuk pengerjaannya kemungkinan baru dilakukan pada tahun depan.

“Meski begitu, tidak menutup kemungkinan titik-titik lokasi yang memang urgen membutuhkan penanganan, maka itu akan segera didahulukan penanganannya. Karena kami juga sudah ajukan untuk rencana perbaikan pada anggaran perubahan tahun ini,” tandasnya.7des

Komentar