nusabali

Dua Hari Tertindih Motor, Pelajar Tewas

  • www.nusabali.com-dua-hari-tertindih-motor-pelajar-tewas

Saksi di sekitar lokasi pada Kamis (29/6) tengah malam sempat mendengar suara benturan ke tembok. Tapi saat dicek tidak melihat apa-apa karena korban nyungsep di semak-semak.

AMLAPURA, NusaBali
Seorang pelajar, I Wayan Prayoga Kusuma, 18, dari Banjar Dukuh, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem tewas, setelah dua hari tertindih sepeda motor. Diduga korban mengalami OC (out of control) membentur tembok di tepi jalan lalu nyungsep di semak-semak, di Banjar Pengalon, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, Jumat (30/6) pukul 08.20 Wita.

Lokasi kejadian di depan Bengkel Las Adijaya, Banjar Pengalon. Saksi I Nyoman Sumita, 38, dari Banjar Dangin Yeh, Desa Giri Mas, Kecamatan Sawan, Buleleng yang tinggal di dekat kejadian menerangkan, Kamis (29/6) pukul 00.30 Wita sempat mendengar suara benturan ke tembok.

Hanya saja setelah saksi mengecek, tidak menemukan adanya kejanggalan. Sebab, korban beserta sepeda motor nyungsep ke semak-semak sehingga tidak terlihat dari jalan raya. Keesokan harinya, Jumat (30/6) pukul 07.20 Wita, salah seorang tetangga saksi melaporkan, adanya sepeda motor tergeletak di got.

Saksi I Nyoman Sumita kembali mengecek ke lokasi dan menemukan sepeda motor Honda Beat hitam DK 2349 TU, di STNK atas nama I Wayan Gede, dari Banjar Dukuh, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem. Selanjutnya saksi memindahkan sepeda motor, langsung terkejut menemukan seorang lelaki dalam posisi tertindih sepeda motor dan telungkup, telah meninggal.

Saksi melaporkan kejadian itu, ke Polsek Manggis. Dibawah komando Kapolsek Kompol I Gede Suarmawa langsung melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan petugas RSUD Karangasem. Petugas kemudian mengevakuasi jenazah korban ke dalam mobil ambulans berlanjut petugas mengantar ke RSUD Karangasem.

Pemeriksaan di RSUD, jenazah korban mengalami luka serius di kepala, akibat benturan dengan tembok batako. Saat petugas mengevakuasi jenazah korban, masih mengenakan helm, dan sepatu. Selanjutnya petugas Polsek Manggis mencari tahu keberadaan alamat korban, hingga mampu mendatangkan keluarga korban dari Banjar Dukuh, Desa Budakeling.

Datang salah satu paman korban I Komang Mangku Adnyana, 32, mengakui korban adalah keponakannya. "Saya mengiklaskan kepergian keponakan saya ini," jelas I Komang Mangku Adnyana.

Kapolsek Manggis Kompol I Gede Suarmawa mengakui, sempat melakukan penanganan atas dugaan terjadi OC menyebabkan korban meninggal.

"Awalnya saya dapat laporan, adanya temuan mayat di pinggir jalan, setelah melakukan olah kejadian perkara, mengarah OC," jelas mantan Kapolsek Sidemen, tersebut. k16

Komentar