nusabali

Upacara Munggah Sale Pinda Layon Putra Raja Karangasem

  • www.nusabali.com-upacara-munggah-sale-pinda-layon-putra-raja-karangasem

AMLAPURA, NusaBali - Upacara Munggah Sale Pinda (Tumpang Salu) untuk  layon (jenazah) sejarawan Bali, putra Raja Karangasem XVI (terakhir), Prof Dr AA Gde Putra Agung SU, di Puri Agung Karangasem, Jalan Sultan Agung Amlapura, dilaksanakan pada  Anggara Wage Gumbreg, Selasa (27/6), sedangkan palebon di Setra Desa Adat Karangasem, Sukra Paing Gumbreg, Jumat (30/6).

Empat sulinggih muput upacara tersebut, Ida Pedanda Istri Wayan Keniten dari Geria Pendem, Lingkungan Pendem, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Ida Pedanda Made Jelantik Sidemen, dari Geria Taman Asri, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Ida Pedanda Gede Made Putra Datah dari Geria Ati, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, dan Ida Pedanda Gede Batuaji, dari Geria Batuaji, Banjar/Desa Akah, Kecamatan Klungkung.

Prosesi pembersihan layon mulai pukul 12.30 Wita, berlanjut Ngaringkes. Selanjutnya, layon dinaikkan ke Bale Sumanggen, kemudian upacara Narpana  dengan menghaturkan soda dan rayunan.

Ida Pedanda Gede Putra Tamu menuturkan, tujuan upacara pembersihan layon ini sebelum upacara Ngaturang Soda. "Sebelumnya layon itu, hanya tidur biasa, belum diapa-apain. Selama tiga hari, Katuran Soda, selanjutnya berlanjut Palebon," jelas Ida Pedanda.

FOTO: Prof AA Gde Putra Agung SU. -IST

Prof Dr AA Gde Putra Agung SU berpulang pada usia 88 tahun karena menderita infeksi paru (pneumonia). Sempat menjalani rawat inap kurang dari 24 jam di RSUP Prof Dr dr IGNG Ngoerah Sanglah, lanjut tutup usia, Kamis (18/5) pukul 04.00 Wita.

Guru besar Unud Denpasar ini meninggalkan 3 putri dan 4 cucu dan 1 cicit. Almarhum merupakan putra Raja Karangasem XVI (1808-1941) Ida AAAA Ktut Karangasem, putra ke-9 dari 10 bersaudara, dengan ibu kandung I Dewa Ayu Mayun.

Selama aktif sebagai dosen, almarhum banyak menulis buku sejarah tentang Bali, di antaranya: Perjuangan Raja dan Rakyat Badung Melawan Kolonialisme Belanda, Biografi Gusti Ayu Rapeg, Sejarah Sosial Bali Kota Singaraja, Puputan Badung 20 September 1906, Sejarah Revolusi Kemerdekaan Daerah Bali, Sejarah Kota Denpasar, Peralihan Sistem Birokrasi dari Tradisional ke Kolonial, dan lain-lain.

Guru besar ini lahir di Karangasem 3 September 1937, pendidikan sarjana Ilmu Sejarah di Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada Yogyakarta 1974, pascasarjana Program Humaniora Jurusan Sejarah di Fakultas Pasca Sarjana UGM 1983, dan Program Doktor di UGM Yogyakarta 1996, dengan disertasi : Peralihan Sistem Birokrasi Kerajaan Karangasem 1890-1938. Sempat menjabat Kepala Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kepariwisataan Unud Denpasar. Almarhum menerima pataka Catur Sagotta Nusantara 2017-2018, 15 Mei 2017, dari Raja Puro Pakualaman Surakarta di Puri Agung Karangasem.7k16

Komentar