nusabali

Tahun Politik, Adi Arnawa Pesan Warga Tak Terkotak-kotak

Hadiri Karya Melaspas Banjar Kelan Abian, Kelurahan Tuban

  • www.nusabali.com-tahun-politik-adi-arnawa-pesan-warga-tak-terkotak-kotak
  • www.nusabali.com-tahun-politik-adi-arnawa-pesan-warga-tak-terkotak-kotak

MANGUPURA, NusaBali - Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mewanti-wanti masyarakat agar pada tahun politik tidak terkotak-kotak lantaran beda pilihan. Dia mengajak agar persatuan tetap dijaga, karena dengan kekompakan akan berdampak kepada pariwisata.

Demikian disampaikan Adi Arnawa saat menghadiri Karya Melaspas dan Mupuk Pedagingan di Banjar Adat Kelan Abian, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Jumat (19/5). Upacara yang dipuput Ida Pedanda Gede Oka Manuaba dari Griya Toko Intaran Sanur, turut hadir anggota DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta, anggota DPRD Badung I Nyoman Graha Wicaksana, Camat Kuta D Ngurah Bayudhewa, Lurah Tuban I Dewa Gede Saka Putra, Bendesa Adat Kelan Wayan Sukarana.

Adi Arnawa mengatakan, renovasi Balai Banjar Kelan Abian ini agar benar-benar difungsikan sesuai fungsi sosialnya, dalam rangka pelestarian adat, agama, budaya dan seni. “Saya berharap dengan kegiatan hari ini (kemarin) tidak saja kita membangun balai banjar yang sangat representatif, tetapi kita juga memelihara agar balai banjar tetap bagus, karena ini performa kita menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Adi Arnawa.


Dia juga berpesan bahwa sekarang ini adalah tahun politik, tapi jangan sampai krama di Kelan Abian terkotak-kotak. Dia berharap agar persatuan tetap dijaga ke depannya. Karena dengan kekompakan tentu akan berdampak kepada pariwisata, lebih-lebih Kelan ini menjadi bagian dari pariwisata.

“Pembangunan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah membantu krama Kelan Abian membangun balai banjar melalui dana hibah di anggaran perubahan tahun 2022, karena dana tersebut merupakan dana sektor PAD dari pariwisata. Sekali lagi saya menyambut baik dan berharap semua komponen Krama Kelan Abian bersatu. Tidak boleh terkotak-kotak karena politik,” pesan birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.

Sementara Bendesa Adat Kelan Wayan Sukerana, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Badung yang sudah memberikan hibah untuk renovasi balai banjar, sehingga krama Kelan Abian akhirnya mempunyai balai banjar yang bagus. 

“Hibah yang diberikan oleh Bapak Bupati Badung sebesar Rp 4,6 miliar ini bisa kami pakai untuk renovasi balai banjar dan bisa kami jadikan tempat untuk melestarikan agama, dresta, adat dan tradisi yang ada di Desa Adat Kelan,” ujarnya. 7 dar

Komentar