Penggilingan Padi di Tabanan Stok Gabah

Ketua Perpadi Tabanan Ketut Budiarta mengatakan, pemenuhan stok gabah ini sebagai antisipasi penyaluran kebutuhan beras ke pelanggan. Sebab pada periode Juni sampai Juli mendatang, masa panen sudah berakhir. "Sekarang saja masa panen sudah mulai reda, untuk itu bulan Juni dan Juli kami prediksi harga beras akan naik apalagi disertai dengan musim kemarau," ujarnya, Rabu (3/5). 

Kata dia, sekarang harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sudah naik di angka Rp 5.800 per kg dari harga minggu lalu mencapai Rp 5.000 per kg untuk kualitas yang sama. Begitu pula untuk harga beras di tingkat usaha penggilingan sudah naik ke posisi Rp 11.400 per kg dan kemungkinan nanti harga beras ini bisa bergerak naik lagi menyentuh Rp 12.000 per kg seperti yang pernah terjadi pada awal tahun 2023 lalu.

Untuk itu tegas Budiarta sebagai langkah antisipasi agar bisa menjaga kontinuitas penyaluran beras di sejumlah langganan, telah menggenjot jumlah stok gabah hasil panen dari petani lokal untuk disalurkan dalam bentuk beras pada periode Juni dan Juli mendatang. "Sekarang stok gabah yang sudah ada di gudang berkisar antar 50-100 ton," jelasnya. 

Menurutnya, dengan adanya stok gabah tersebut untuk menjaga kualitas beras yang dihasilkan tentu akan diatur kadar air dan tingkat kekeringan supaya mencapai dibawah 14 persen. "Dengan sudah diatur kadar air itu maka ketika disimpan dalam waktu lama lalu digiling tak akan mempengaruhi kualitas beras," kata Budiarta. 

Hal senada disampaikan oleh pengusaha penggilingan, Anak Agung Made Sukawetan. Dia pun memprediksi harga beras akan naik seiring dengan panen padi telah menurun dan adanya dampak musim kemarau. "Sekarang saja sudah sedikit dapat beli gabah," akunya. 

Meskipun demikian dia berharap kenaikan harga beras nanti tak mempengaruhi pelanggan untuk membeli beras hasil dari gilingannya.  7des