nusabali

94 Pelaku UMKM Semarakkan Festival Semarapura

  • www.nusabali.com-94-pelaku-umkm-semarakkan-festival-semarapura

SEMARAPURA, NusaBali.com - Sebanyak 94 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tak inggin ketinggalan memeriahkan Festival Semarapura serangkaian Hari Puputan Klungkung ke-115 dan HUT ke-31 Kota Semarapura selama 4 hari mulai Jumat, (28/4/2023) hingga Senin (1/5/2024).

Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Klungkung, Tjok Istri Agung Wiradnyani menerangkan sebanyak 94 stand UMKM tersebut terbagi dari dua jenis yaitu stand kuliner dan stand kriya atau industri kecil. Stand Kuliner terletak di sebelah timur Catus Pata Klungkung, sedangkan stand kerajinan berlokasi di sebelah barat Catus Pata Klungkung.

“Untuk di industri kecil atau kriya kami menampilkan 42 pengerajin dan 52 stand UMKM di Kuliner,” terangnya saat ditemui di sela-sela kegiatan,  Minggu (30/4/2023) sore.

Lebih lanjut, ia menjelaskan para UMKM yang ikut serta dalam gelaran tersebut merupakan hasil kurasi dari pihaknya. Adapun syarat yang diberikan oleh pihaknya yakni para UMKM harus merupakan binaan dari Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Klungkung, lalu telah memiliki surat ijin perdagangan, dan setidaknya mereka sudah pernah mengikuti kegiatan seperti pembinaan atau diklat.

“Kami juga mengundang stand UMKM Kerajinan dari seluruh kabupaten dan kota di Bali untuk mengisi stand di sini dan semua kabupaten dan kota hadir,” lanjut dia.

Dibanding gelaran pada tahun 2019, antusiasme pelaku UMKM disebutkan Wiradnyani sangat antusias. Sebab, selama tiga tahun Festival Semarapura terpaksa vakum akibat pandemi Covid-19. Tak ayal jika ada beberapa pelaku UMKM belum bisa ikut berpartisipasi dalam gelaran tersebut.

“Jika ada beberapa pelaku UMKM yang belum bisa bergabung, mungkin kami akan memperketat izin lagi, minimal sudah mengikuti diklat 2 tahun terakhir,” imbuhnya.


Foto: Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Klungkung, Tjok Istri Agung Wiradnyani. -RIKHA SETYA

Sementara, setiap stand UMKM yang ikut menyemarakkan Festival Semarapura, jelas Wiradnyani tidak dipungut biaya alias gratis, mulai dari pembayaran listrik, tempat, dan air dibiayai oleh pemerintah. 

Namun, pemilik UMKM diwajibkan membuat laporan keuangan dan mengumpulkannya pada pukul 22.00 Wita ke panitia. Hal ini dilakukan, kata Wiradnyani karena konsep dari pihaknya tidak hanya sekadar menampilkan para pelaku UMKM saja, tetapi juga sebagai media pembelajaran. 

Lebih lanjut, adanya persyaratan tersebut dilakukan agar pelaku UMKM tidak malas untuk mengurus izin usaha.

“Karena tugas berat kami mendorong teman-teman di mikro agar bisa naik kelas, salah satunya adalah perizinan dan melek dengan IT,” tambahnya.

Berdasarkan hasil rekapan hasil pendatapan di hari pertama pada Jumat (28/4/2023), tak tanggung-tanggung pendapatan yang diraup oleh para pelaku UMKM sampai menyentuh angka ratusan juta rupiah.

“Hasil sementara per 28 April 2023, untuk Stand UMKM Kerajinan total pendapatannya 37.541.000, sedangkan stand kuliner total pendapatan 115.000.000,” bebernya.

Sehingga dari angka fantastis tersebut, Wiradnyani berharap pihaknya akan terus berkolaborasi agar para pelaku UMKM dapat terlibat di setiap event.

“Setiap kegiatan event di klungkung kami akan tetap melibatkan para UMKM di Klungkung. Karena nanti ada pertunjukan, saya harap pendapatan hari ini bisa lebih banyak pendapatannya sebelum hari pertama,” pungkasnya. *ris

Komentar