Gempa Tuban Dirasakan hingga Buleleng

Getaran gempa tersebut cukup dirasakan oleh sejumlah orang di wilayah Kabupaten Buleleng. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng belum menerima laporan kerusakan bangunan akibat gempa.

Gertaran gempa dirasakan oleh salah seorang warga bernama Afnan, 26, asal Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Saat gempa terjadi, dirinya sedang berada di kantornya di kawasan Jalan Ahmad Yani Kota Singaraja. Ia mengaku getaran gempa dirasakan cukup lama.

"Getaran gempa sangat terasa dan cukup lama, sedang duduk di kursi dan terasa goyang-goyang sekitar 15 detik. Sempat kaget saat gempa melanda. Begitu terasa langsung keluar ruangan," akunya. Bahkan, sejumlah rekan kerjanya yang lain juga sempat beranjak keluar dari ruangan kantor. Beruntung tak ada kerusakan apapun yang dia alami.

Warga lainnya, Wahyu Hidayat di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng juga merasakan getaran gempa. Saat gempa terjadi, ia sedang beristirahat di rumahnya. Awalnya, Wahyu mengira getaran dirasakan karena efek sakit kepala. "Saya kira karena pusing, begitu lihat layar televisi juga bergoyang-goyang ternyata gempa bumi," kata dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, hingga kemarin malam pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa yang terjadi. Meski begitu, pihaknya masih terus melakukan pemantauan. "Sampai saat ini setelah dikordinasikan dengan para camat belum ada laporan dampak gempa tersebut," singkatnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini berkekuatan 6,6 M. Adapun pusat gempa ini yakni 6.29 Lintang Selatan, dengan 111.92 Bujur Timur, atau pada jarak kilometer Barat Laut (BT) Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman gempa 632 kilometer.  *mz