nusabali

Walikota Ngayah Magambel Gong Gede

Pemkot Denpasar Ngaturang Bakti Penganyar di Pura Agung Besakih

  • www.nusabali.com-walikota-ngayah-magambel-gong-gede

DENPASAR, NusaBali
Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan bakti penganyar serangkaian karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih pada Anggara Paing Bala, Selasa (11/4).

Bakti penganyar dipimpin Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede beserta anggota DPRD dan Ketua PHDI Denpasar I Made Arka serta pimpinan OPD di Pemkot Denpasar.

Pada kesempatan tersebut Walikota Jaya Negara turut ngayah magambel Gong Gede. Sementara Ketua GOW Denpasar Ny Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Denpasar Ny Widnyani Wiradana ngayah Tari Rejang Sari dan Rejang Renteng.

Bakti penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang Sari dan Rejang Renteng oleh WHDI Kota Denpasar, Wayang Lemah dan Topeng Wali oleh Forum Bendesa Adat Kota Denpasar.

Walikota Jaya Negara didampingi Wawali Arya Wibawa mengatakan, karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih tahun ini mulai berangsur normal. Hal ini sesuai dengan SE Gubernur Bali Nomor 3 Tahun 2023 tentang Tatanan Baru bagi Pamedek/Pengunjung saat memasuki dan berada di Kawasan Suci Pura Agung Besakih selama pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh.

Dikatakannya, karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya dapat tercipta.

Walikota Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan bakti penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah.

“Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus kita pupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta,” jelasnya

“Serta dapat memancarkan energi dharma yang dapat memberikan hal positif bagi jagat Bali untuk membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan, demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya,” imbuhnya

Rangkaian upacara Ida Batara Turun Kabeh berlangsung selama 21 hari. Puncak karya Ida Bhatara Turun Kabeh jatuh pada 5 April lalu. Setelahnya, pada 6 sampai dengan 25 April dilaksanakan upacara penganyar dari seluruh kabupaten/kota se-Bali, dan dari panitia karya upacara Pura Agung Besakih. Panyineban jatuh pada Buda Paing Wayang, Rabu (26 April 2023). *mis

Komentar