nusabali

Jadi Tempat Edukasi, Rekreasi, hingga Prewedding

Bank Dunia Rencana Danai Penataan TPA Temesi

  • www.nusabali.com-jadi-tempat-edukasi-rekreasi-hingga-prewedding

GIANYAR, NusaBali
Pemkab Gianyar akan menata Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi di Kecamatan Gianyar yang overload. TPA yang identik dengan gunungan sampah dan bau ini akan disulap menjadi tempat edukasi, rekreasi, hingga prewedding.

Rencana ini diungkapkan Bupati Gianyar Made Mahayastra saat menerima kunjungan Direktorat Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR bersama Tim Central Project Management Unit (CPMU) dan World Bank di ruang kerjanya, Kamis (2/3). "Rencana penataan TPA Temesi senilai Rp 120 Miliar. Akan dibangun oleh Kementerian PUPR dengan dana dari Bank Dunia," jelas Bupati Mahayastra.

Setelah penataan, TPA Temesi tidak hanya menjadi tempat pembuangan sampah tetapi juga menjadi tempat rekreasi, edukasi, dan tempat kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. "Penataan TPA Temesi akan diisi dengan bangunan untuk sekolah lingkungan, jika memungkinkan disiapkan restoran dan spot foto untuk foto prewed atau foto lainnya," ungkap politisi asal Kecamatan Payangan ini. Pemkab Gianyar telah menyiapkan lahan seluas 7 hektare dan telah melaksanakan sosialisasi ke masyarakat setempat. "Lahan seluas 7 hektare yakni 4 hektare milik Pemkab Gianyar dan 3 hektare kontrak jangka panjang selama 30 tahun,” jelas Bupati Mahayastra.

Penataan ini menjadi momen bagi Pemkab Gianyar untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang menumpuk di TPA Temesi. Sekaligus mengubah image TPA Temesi yang jorok, bau, dan kotor menjadi TPA Wisata yang layak dikunjungi dan menjadi tempat belajar lingkungan.

Bupati Mahayastra mengaku sangat serius menangani permasalahan sampah. Berkat dukungan Gubernur Bali dan bantuan APBN, telah dibangun 41 Tempat Pengolahan Sampah Sementara Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) yang tersebar di 40 desa. Memberikan bantuan Truk Sampah yang sampai saat ini sudah lebih dari 30 truk. TPA Temesi nantinya diharapkan tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tetapi juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah serta menyerap tenaga kerja.

Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar Ni Made Mirnawati menjelaskan, hingga 31 Desember 2022 produksi sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga di Kabupaten Gianyar sebanyak 539,9 ton/hari terdiri atas sampah perkotaan sebanyak 239,58 ton/hari, sampah perdesaan sebanyak 299,32 ton/hari, dan sebanyak 0,50 ton/hari limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Mirnawati menjelaskan, untuk mengurangi timbulan sampah, mendorong rumah tangga melakukan pengolahan sampah sejak dari sumber dan mengoptimalkan pengoperasian TPS3R serta bantuan truk sampah yang sudah diberikan oleh Bupati Gianyar.

“Dengan upaya tersebut, sampah yang berhasil diolah di sumber sebanyak 73,9 ton/hari, sedangkan sampah perkotaan dan desa yang belum memiliki TPS3R masih membawa sampah atau residu sampah ke TPA Temesi rata-rata sebanyak 466 ton/hari,” jelas Mirnawati.

Mirnawati menjelaskan, rencana pengelolaan TPST Temesi di masa depan dibagi menjadi empat unit pengelolaan yaitu Unit Komposting bekerjasama dengan YPST Temesi dengan kapasitas pengolahan sampah organik 40 ton/hari, Unit Magot bekerja sama dengan PT Arta Asia Putra dengan kapasitas pengolahan sampah organik 250 ton/hari, Unit Insenerator bekerja sama dengan PT Sucofindo dengan kapasitas pembakaran residu sampah minimal 100 ton/hari dan unit Pengolahan Limbah B3 dengan kapasitas pembakaran 1 ton/hari. Dengan berproduksinya keempat unit pengolahan ini, diharapkan permasalahan sampah di TPA Temesi tertangani dengan baik.

Sementara itu, Wakil Ketua CPMU Terra Primasari menuturkan bahwa Gianyar merupakan salah satu calon penerima program ISWMP (Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities). Ini merupakan sebuah program peningkatan pengelolaan sampah nasional dengan target utama kota metropolitan dan skala regional. Program ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan World Bank. Tujuannya untuk meningkatkan pengelolaan persampahan di Kota/Kabupaten yang dilihat dari 5 aspek. Di antaranya aspek pengaturan, kelembagaan, peran serta masyarakat, keuangan, dan teknis. "Jadi kami di sini untuk penilaian final,” jelas Primasari. Mengenai kelayakan Gianyar menerima program tersebut, Primasari mengatakan bahwa Gianyar telah siap dan masuk dalam list very short list karena Gianyar telah memenuhi seluruh persyaratan yang dipersyaratkan oleh Kementerian PUPR untuk ikut program ISWMP. *nvi

Komentar