nusabali

Harga Minyak Bersubsidi Masih Mahal

  • www.nusabali.com-harga-minyak-bersubsidi-masih-mahal

AMLAPURA, NusaBali
Harga MinyaKita atau minyak goreng bersubsidi, ternyata  masih mahal. Mestinya, harga per liter Rp 14.000, atau kemasan 2 liter Rp 28.000, kenyataannya per 2 liter terjual Rp 33.000.

"Belum pernah saya membeli atau menjual per liter Rp 14.000. Harga, sama saja dengan minyak yang lain, tetap mahal," jelas pedagang minyak goreng eceran, I Wayan Patra, di Pasar Pagi Subagan, Jalan Gunung Agung Amlapura, Selasa (14/2). "Mestinya minyak ini saya beli Rp 27.000 per 2 liter, saya jual Rp 28.000. Minyak merk Fortuna saya jual Rp 35.000 per 2 liter," jelasnya.

Pedagang pisang goreng Ni Made Wahyuni asal Lingkungan Paya, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, mengaku harga MinyaKita tetap mahal. "Mau bagaimana, karena saya jualan menggunakan minyak goreng, mahal ya saya beli juga," jelas Ni Made Wahyuni.

Sebelumnya ada operasi pasar, Jumat (10/2), Dinas Koperasi Usaha kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Karangasem. Operasi ini kerja sama dengan Perum Bulog (Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik) Kanwil Bali, di Pasar Pagi Subagan, dengan membawa beras dan minyak goreng merk MinyaKita, terjual Rp 14.000. Namun operasi pasar ini tidak bisa menurunkan harga minyak goreng.

Kadis Koperasi UKM dan Perindag Karangasem I Gede Loka Santika merespons kenyataan itu. "Saya telah bersurat ke Perum Bolog Kanwil Bali, agar kembali menggelar operasi pasar khusus MinyaKita," katanya.

Dia mengharapkan agar Perum Bulog Kanwil Bali memberikan harga minyak ini di bawah HET (harga eceran tertinggi) yakni di bawah Rp 14.000 per liter, sehingga pedagang bisa jual Rp 14.000 per liter.

Loka Santika mengaku telah survei ke beberapa pasar. Hasilnya, diketahui harga minyak semakin naik, termasuk minyak bersubsidi MinyaKita. Dengan adanya operasi pasar, daya beli masyarakat terbantu. Terutama, jelang Nyepi dan bulan puasa, masyarakat banyak memerlukan minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari. *k16

Komentar