nusabali

Dari Sosialisasi Metode Wolbachia Sasar Buleleng

Kariyasa : Bisa Cegah 35.000 Kasus DBD Setiap Tahun

  • www.nusabali.com-dari-sosialisasi-metode-wolbachia-sasar-buleleng

SINGARAJA,NusaBali
World Mosquito Program (WMP) dan Pemerintah Daerah Bali, dengan dukungan dari Pemerintah Australia dan Gillespie Family Foundation, bekerja sama untuk mewujudkan Bali terhindar dari dengue alias demam berdarah dengue (DBD) dengan menggunakan metode Wolbachia.

Ditarget 35.000 kasus DBD bisa dicegah setiap tahun. Hal itu terungkap dalam Sosialisasi  Metode Wolbachia di Kabupaten Buleleng, Jumat (3/2). Dalam sosialisasi dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan I Ketut Kariyasa Adnyana, Penjabat Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana, tokoh masyarakat, dan stakeholder terkait.

Metode Wolbachia ini dikembangkan dengan memasukkan bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti. Bakteri ini dapat menghentikan kemampuan nyamuk tersebut dalam menularkan penyakit dengue dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Metode Wolbachia ini dipelopori oleh ilmuwan dari Monash University, Australia. Hingga saat ini, metode Wolbachia telah diimplementasikan di 12 negara di seluruh dunia.

WMP dan Pemerintah Daerah Bali akan melepaskan nyamuk ber-Wolbachia di seluruh wilayah perkotaan di Bali pada tahun 2023-2025 untuk melindungi sekitar tiga juta penduduk dari penyakit dengue. Kampanye tentang metode Wolbachia kepada masyarakat Bali akan dimulai pada pertengahan tahun ini. Sementara pelepasan nyamuk akan dimulai pada akhir tahun 2023. Selama beberapa dekade, penyakit dengue telah merugikan masyarakat, sistem kesehatan, dan ekonomi di Bali. Pada tahun 2020, Bali, dari seluruh provinsi di Indonesia, memiliki angka insidensi penyakit dengue tertinggi dengan sekitar 270 kasus per 100.000 penduduk.

“WMP akan mengembangkan kegiatannya di Indonesia dan memperluas manfaat metode Wolbachia untuk masyarakat Bali termasuk kepada banyak wisatawan yang mengunjungi pulau tersebut. “Bali terhindar dari dengue” sudah di depan mata. Hal ini sangat menjanjikan,” kata Director of Advocacy and External Relations, WMP Asia Dr Claudia Surjadjaja dalam keterangan tertulis yang diterima NusaBali, Jumat kemarin.

Sementara Kariyasa Adnyana menyebutkan, di Bali sebelumnya telah menggunakan berbagai cara untuk mengendalikan penyakit dengue. “Namun, kita belum mendapatkan hasil seperti yang diharapkan. Kami percaya bahwa penerapan metode Wolbachia adalah langkah yang tepat. Metode ini menawarkan solusi terbaik untuk menghilangkan penyakit dengue dan tidak merusak lingkungan,” kata politisi senior PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini.

WMP beserta Pemerintah Indonesia, Pemprov Bali, Universitas Udayana dan dengan dukungan masyarakat setempat akan memulai pelepasan nyamuk mengandung Wolbachia di daerah yang paling parah terdampak penyakit dengue, yaitu di Kota Denpasar dan di Kabupaten Buleleng.      Metode ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada sekitar 1 juta orang di wilayah pelepasan.

Sementara Konsulat Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin mengatakan, kegembiraan ada bukti yang menunjukkan bahwa metode Wolbachia menurunkan prevalensi demam dengue di berbagai negara Pasifik dan Asia Tenggara secara signifikan.

“Kami berharap hasil yang baik ini dapat dilakukan ulang dalam usaha perluasan program di Bali, dan kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam proyek ini,” ujarnya.

Sementara Lesley Gillespie secara terpisah mengatakan, metode Wolbachia adalah intervensi yang sudah terbukti menunjukkan hasil. Mudah diterapkan, dan setelah intervensi ini selesai diimplementasikan, tidak perlu diulangi lagi. “Hal ini merupakan bagian yang mengagumkan dari intervensi ini. Tidak memerlukan vaksinasi yang mahal. Tidak menimbulkan masalah dari tahun ke tahun. Dan siapa pun yang akan memberikan dukungan untuk intervensi ini, dalam bentuk apa pun, maka dukungan tersebut akan teralokasikan dengan baik” kata Lesley Gillespie.


Terungkap, penelitian pada tahun 2020   menunjukkan bahwa penyebaran nyamuk dengan bakteri Wolbachia untuk pengendalian dengue akan menjadi intervensi yang efektif secara biaya di Bali. Berdasarkan pemodelan tersebut, pelepasan nyamuk ber-Wolbachia di Denpasar dan Buleleng diharapkan dapat mencegah sekitar 35.000 kasus penyakit dengue setiap tahun dan lebih dari setengah juta kasus – termasuk 80.000 kasus rawat inap – selama 15 tahun. Hal ini diterjemahkan sebagai penghematan anggaran yang diharapkan mencapai sekitar US$ 25 juta atau sekitar Rp 375 miliar rupiah untuk biaya kesehatan selama 15 tahun. Hitungan ini berdasarkan perkiraan biaya pengobatan penyakit dengue di Indonesia.

Hasil dari penelitian yang dilakukan WMP tahun 2018-2020 di Yogyakarta dengan standar yang tinggi, membuktikan bahwa metode Wolbachia berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan 77% penurunan angka kejadian penyakit dengue dan 86% penurunan angka rawat inap yang disebabkan oleh penyakit dengue pada daerah yang mendapatkan Wolbachia dibandingkan dengan daerah yang tidak diberikan Wolbachia.*nat

Komentar