SEA Games 2023 di Kamboja, Indonesia Terancam Kehilangan 37 Emas

Oleh karena itu, sampai saat ini Indonesia belum menargetkan berada di peringkat ke berapa. Hal tersebut, disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI, Selasa (31/1).

"Kita akan kehilangan sekitar 37 medali emas di SEA Games nanti, karena cabang olahraga yang kita menjadi juara umum di SEA Games Vietnam tidak dipertandingkan di Kamboja," ujar Zainudin. Cabor yang dimaksud antara lain, panahan, menembak dan dayung.

Selain itu, SEA Games Kamboja juga tidak mempertandingan nomor yang berpotensi bagi Indonesia mendulang medali emas. Misal, cabang olahraga catur tidak mempertandingan nomor internasional. Mereka justru mempertandingan nomor tradisional.

"Seperti catur China dan catur Kamboja. Ketum PB Percasi, Utut Adianto juga keberatan atas hal itu. Sebab, di SEA Games Vietnam kemarin catur memperoleh tiga medali emas. Jadi, cabang olahraga atau nomor yang menjadi andalan kita tidak dipertandingkan," terang Zainudin.

Akibatnya, lanjut politisi dari Partai Golkar itu, saat ini belum bisa diketahui Indonesia akan berada di peringkat berapa di SEA Games Kamboja pada 5-17 Mei 2023 nanti. Lantaran tuan rumah lebih cenderung mempertandingkan cabang olahraga yang membuat mereka bisa mendapatkan medali emas.

Sementara di Asian Games yang berlangsung 23 September-8 Oktober 2023 di Hangzhou (China), Indonesia menargetkan masuk peringkat 12 besar.

Hal ini tidak terlepas dari cabang olahraga andalan Indonesia yang tidak dipertandingkan pula. Menurut Zainudin, pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia menempati peringkat ke empat dengan meraih 31 medali emas. Dari 31 emas itu, 14 berasal dari cabang olahraga pencak silat. "Setengah medali Indonesia yang diraih pada Asian Games 2018 lalu dari silat. Asian Games di China kelak, silat tidak dipertandingkan. Negara lain berpendapat, bila silat dipertandingkan toh Indonesia lagi yang menang," imbuh Zainudin. *k22