nusabali

Badung Teken Mou dengan PIP

BUMDes Tibubeneng Penyalur Pembiayaan UMi Pertama di Indonesia

  • www.nusabali.com-badung-teken-mou-dengan-pip

Di Badung telah disalurkan sebesar Rp 8,8 miliar yang menjangkau 3.908 pelaku usaha.

MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan menunjuk PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Gentha Persada dibawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, sebagai penyalur pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Dalam penandatangan MoU itu sekaligus sebagai kick off BUMDes sebagai penyalur pembiayaan UMi pertama di Indonesia.

Penadatangan MoU itu dilakukan di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Selasa (20/12). MoU ditandatangani oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Direktur PIP Ririn Kadariyah. Selain penandatangan MoU, Bupati juga menerima Lencana Bakti Ekonomi dari Kemendes PDTT serta penghargaan bersama Perbekel Tibubeneng I Made Kamajaya dan Direktur BUMDes Tibubeneng atas dedikasinya memfasilitasi pengembangan BUMDes.

Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) diwakili Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes PDTT Taufik Madjid, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendes PDTT Herlina Sulistyorini, Dirut Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu, Forkopimda Badung, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, anggota DPRD Badung I Made Ponda Wirawan, pimpinan OPD Badung, BPD dan Bumdes se-Badung.

Bupati Giri Prasta memberikan apresiasi kepada Kemendes PDTT, Kemenkeu dan PIP yang telah menyalurkan pembiayaan UMi bagi salah satu BUMDes di Badung yakni BUMDes Tibubeneng. Program ini dinilai sangat sejalan dengan program prioritas Pemkab Badung dalam upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Badung.

“Mudah-mudahan dengan program UMi ini, BUMDes Tibubeneng khususnya dapat membantu penyertaan modal bagi usaha kecil menengah, guna menciptakan pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Program seperti ini dapat menjadi role model di Indonesia dan dapat menjadi contoh oleh BUMDes lainnya, sehingga seluruh desa mampu mandiri dan kabupaten badung berdikari,” kata Bupati Giri Prasta.

Sementara, Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, menekankan program pembiayaan UMi dimaksudkan untuk membuat pelaku UMKM dapat meningkatkan bahkan membuka peluang usaha baru guna memberdayakan perekonomian keluarga. “Melalui Program UMi bisa menjadi harapan baru untuk pelaku usaha khususnya UMKM, sehingga bisa bertahan dan berkembang serta menjadi lapangan kerja baru pada saat pandemi Covid-19, dimana hampir semua sektor usaha terkena imbasnya,” katanya.

Di sisi lain, Direktur PIP Ririn Kadariyah, mengatakan PIP merupakan satu kesatuan kerja dibawah Kementerian Keuangan yang diberikan tugas koordinator penyaluran UMi kepada UMKM sebagai pinjaman untuk permodalan usaha. Sejak 2017, PIP memberikan layanan dalam program bernama pembiayaan ultra mikro. “Melalui UMi, kita selain memberikan pinjaman permodalan juga memberikan pendampingan dalam berbagai aspek,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, sampai saat ini program UMi telah menjangkau lebih dari 6,9 juta pelaku usaha mikro. Dengan nilai penyaluran sebesar Rp 24,4 triliun dan dana yang dikelola Rp 10 triliun. Jangkauan UMi mencakup 509 kabupaten/kota, dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia. Sementara penyaluran UMi di wilayah Provinsi Bali sudah mencapai Rp 97,6 miliar dengan jumlah pelaku usaha sebanyak 24.824. Khusus untuk Badung telah disalurkan sebesar Rp 8,8 miliar yang menjangkau 3.908 pelaku usaha. “Mudah-mudahan dengan memanfaatkan BUMDes melalui penyaluran modal usaha akan mampu meningkatkan pelaku usaha UMKM,” katanya. *asa

Komentar