nusabali

Mahasiswa Undiksha Rancang Aplikasi Pemasaran Kopi Batur

  • www.nusabali.com-mahasiswa-undiksha-rancang-aplikasi-pemasaran-kopi-batur

SINGARAJA, NusaBali
Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja yang tergabung dalam Tim ASASI Melali membuat aplikasi BaturCoffee untuk membantu masyarakat Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli, mengembangkan potensi perkebunan kopi.

Aplikasi tersebut dirancang untuk mempromosikan dan memasarkan produk kopi Batur dan olahannya. Aplikasi BaturCoffee dirancang oleh tim mahasiswa Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Undiksha yang diketuai Ni Made Ariyani Kumala Sari bersama Sahda Nabila Pramesti dan Ni Kadek Sintya Dewi. Aplikasi tersebut dirancang selama hampir dua bulan, dan lolos final 25 besar ajang Innovilage yang digagas Kemendikbud Ristek RI dan Universitas Telkom Indonesia.

"Aplikasi ini bertujuan membantu pertumbuhan pariwisata desa Batur Selatan, Kintamani, Bangli dan mempercepat perekonomian masyarakat setempat. Khususnya dalam mengembangkan potensi perkebunan kopi di desa. Dengan pemasaran dan penjualan kopi khas Batur Selatan, serta membuka obyek pariwisata baru perkebunan kopi," ujar Ketua Tim, Ariyani, Selasa (13/12) di Singaraja.

Ariyani membeberkan sejumlah hal yang melatarbelakangi dibuatnya inovasi ini. Kata dia, produk kopi yang merupakan potensi utama di desa, belum maksimal dipasarkan. Ia menganggap masyarakat masih terpaku pada pengepul karena minimnya pemahaman teknologi dalam bidang pemasaran produk.

Untuk itu dia bersama timnya merancang aplikasi BaturCoffee dengan sejumlah fitur. Di antaranya, Coffee Experience, yang menawarkan penggunaa seolah-olah berada di kebun kopi Desa Batur Selatan dan dapat mengakses produk-produk kopi khas Desa Batur Selatan. Kemudian fitur My Coffee, untuk memperkenalkan jenis-jenis kopi sesuai dengan citarasa yang dimiliki oleh Desa Batur Selatan.

Berikutnya fitur Coffee Shop, untuk mengenalkan memperkenalkan produk buah kopi dan olahan kopi yang dijual masyarakat Desa Batur Selatan. Terakhir, fitur Coffee Pay untuk menjembatani transaksi antara penjual dengan pembeli langsung melalui transaksi online pada aplikasi maupun transaksi offline.

"Selain empat fitur utama akan terdapat beberapa fitur lainnya yang memudahkan mengeksplorasi lebih jauh mengenai potensi kopi yang dimiliki Desa Batur Selatan," imbuh Ariyani. Meski aplikasi masih berbentuk beta atau uji coba, pihaknya optimis aplikasi ini terus dikembangkan sehingga bisa dirilis melalui platform aplikasi seperti Google Play dan App Store.

Untuk mewujudkan aplikasi ini Ariyani bersama anggota tim telah mensosialisasikan kepada petani dan pelaku usaha kopi di Desa Batur Selatan. Saat ini sudah ada 10 petani kooi yang menjajaki kerja sama dengan aplikasi BaturCoffee. "Untuk sekarang kami melakukan kerja sama dengan beberapa cafe di desa Batur Selatan," katanya.*mz

Komentar