nusabali

Pasar Murah Jadi Solusi Pemprov Bali saat Harga Telur Naik

  • www.nusabali.com-pasar-murah-jadi-solusi-pemprov-bali-saat-harga-telur-naik

DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Provinsi Bali melalui Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian I Wayan Jarta mengatakan mulai mengadakan pasar murah dalam rangka membantu ekonomi rakyat di tengah meningkatnya harga telur ayam.

“Kami biasanya melaksanakan pasar murah menjelang hari besar dan hari raya, tapi khusus untuk naiknya beberapa harga bahan pokok, salah satunya telur, maka dinas kabupaten/kota sudah mulai melaksanakan pasar murah bekerjasama dengan pengelola pasar dan distributor,” kata Jarta di Denpasar, Jumat (26/8/2022).


Selain di kabupaten/kota se-Bali, Jarta menyampaikan bahwa pemerintah provinsi melalui TP PKK Provinsi Bali juga akan menggelar pasar murah atau pasar rakyat di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, pada Jumat (2/9/2022) mendatang.

Terkait dengan kenaikan harga telur ayam di pasaran, Disperindag Bali tak dapat menghindari hal tersebut. Dari pemantauan, dalam beberapa pekan terakhir harga telur ayam naik Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kilogram.

“Kalau untuk akar permasalahannya sebaiknya cari di dinas pertanian. Tapi kami memantau harga di pasar ya memang benar, beberapa minggu terakhir harga telur ayam naik sekitar rata-rata Rp 4.000 sampai Rp 5.000 per kilogram, jadi saat ini harga rata-rata Rp 27.000 – Rp29.000,” ujar Jarta.

Jarta mengatakan penyebab dari kenaikan harga telur ayam adalah karena turut naiknya biaya pakan ternak atau produksi, sedangkan harga tersebut tidak diatur secara khusus.

“Harga pakan ternak di pasar tidak diatur secara khusus, harga mengikuti mekanisme pasar. Jika ada permasalahan tentang ketersediaan dan harga, diatur melalui keputusan Kementerian Perdagangan dan Menteri terkait,” ucap Jarta.

Ramai dibahas bahwa salah satu penyebab kenaikan harga adalah karena pemberian bantuan sosial berupa telur, Jarta membantah hal tersebut. “Tidak. Menurut saya kebutuhan masyarakat akan telur atau demand tetap sama. Ketika bansos ada telurnya berarti mereka tidak membeli lagi telur di pasar, jadi sama saja,” tandas Jarta. *ant

Komentar