nusabali

Siswa SMAN 4 Denpasar Juara Umum Kemah Budaya XV Kota Denpasar

  • www.nusabali.com-siswa-sman-4-denpasar-juara-umum-kemah-budaya-xv-kota-denpasar

DENPASAR, NusaBali
Empat orang siswa-siswi SMA Negeri 4 Denpasar berhasil meraih juara umum ajang ‘Kemah Budaya Angkatan XV’, yang digelar Kader Pelestari Budaya Kota Denpasar bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.

Kegiatan yang tahun ini masih dilaksanakan secara daring akibat pandemi, berlangsung 24–26 Juni 2022 diikuti 12 SMA negeri maupun swasta di Kota Denpasar. Kemah Budaya XV ini mengangkat tema ‘Zona Z Kota Denpasar’ yang mengacu wilayah cagar budaya yang menyerupai huruf Z dimulai dari Puri Pemecutan, Pura Maospahit, Pasar Badung, Patung Catur Muka, Hotel Grand Inna, dan Puri Satria.

Kontingen SMAN 4 Denpasar yang berlokasi di Jalan Gunung Rinjani, Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, diwakili oleh empat siswanya terdiri dari Ni Komang Citra Lestari Dewi (Kelas XI6), I Gede Thata Rudia Adi Utama (XI2), Luh Made Intan Kusuma (XI3), serta I Putu Eka Widiadnyana Putra (XI6). Selama mengikuti Kemah Budaya mereka diwajibkan mengirimkan karya esai, video berbahasa Bali, hingga video tata busana adat Bali.

Kepala Sekolah SMAN 4 Denpasar I Made Sudana SPd, MPd, menuturkan selama ini SMAN 4 dikenal dengan prestasi di bidang akademik. Namun pihaknya, sesuai visi sekolah, juga mengasah kepekaan siswa di bidang seni (budaya). Beberapa pembelajaran seni tetap menjadi perhatian utama di sekolah, seperti menari, menyanyi, dan melukis.

“Tentu ini sebuah kebanggaan, bukan hanya mampu dan berkompetensi di bidang akademik tetapi juga di bidang seni,” ujar Sudana ditemui di sekolah yang dipimpinnya, Jumat (26/8) siang.

Dikatakannya, pengetahuan budaya menjadi penting di tengah Bali sebagai daerah pariwisata yang mengedepankan pariwisata berbasis budaya. Oleh karena para siswa sudah sepatutnya sedini mungkin mengenal budaya daerahnya sendiri.

“Prestasi ini supaya bisa terus dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan. Prestasi akademik dan budaya harus seimbang,” harap Sudana yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Sekolah SMAN 4 Denpasar.

Pembina Kontingen Cagar Budaya SMAN 4 Denpasar Anak Agung Ketut Kumarayana SAg, mengungkapkan setelah melakukan seleksi siswa, persiapan khusus dilakukan selama dua minggu sebelum Kemah Budaya digelar. “Memberikan motivasi dan dukungan baik dukungan materi (lomba) maupun non materi,” kata guru agama Hindu SMAN 4 Denpasar ini.

Nantinya, kata Guru Pembina OSIS ini, para siswa peraih juara akan dilibatkan dalam program-program sekolah terkait seni-budaya. Selain tentunya mereka akan berperan sebagai Kader Pelestari Budaya di Kota Denpasar.

Salah seorang siswa I Gede Thata Rudia Adi Utama, 16, mengaku tidak mengalami kesulitan berarti dalam mengikuti sejumlah lomba dalam Kemah Budaya. Namun membuat konsep video yang dapat menarik perhatian penonton disebutnya memiliki tantangan tersendiri.

“Gimana kita mengangkat konsep videonya supaya bisa menarik dan mengedukasi teman-teman yang lain,” ujar Thata yang gemar menulis aksara Bali sejak SD.

Sementara itu siswi Luh Made Intan Kusuma, 16, mengaku sangat termotivasi ikut melestarikan budaya Bali khususnya yang ada di Kota Denpasar. “(Saya tertarik) dengar Kader Pelestari Budaya, kayak jarang aja generasi muda yang mau melestarikan budaya,” kata Intan menceritakan motivasinya mengikuti Kemah Budaya.

Seluruh peserta Kemah Budaya, jelasnya, otomatis menjadi Kader Pelestari Budaya yang nantinya selama satu tahun ke depan melaksanakan program-program terkait pelestarian budaya bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. *cr78

Komentar