nusabali

Kapal Muatan Batu Bara Dikandaskan

Muatan Miring karena Terjangan Ombak

  • www.nusabali.com-kapal-muatan-batu-bara-dikandaskan

SINGARAJA, NusaBali
Sebuah kapal tongkang bernomor lambung TBS 3301 bermuatan batu bara terpaksa dikandaskan di Perairan Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Karena kapal mengalami kemiringan setelah terhempas gelombang saat dalam perjalanan. Kondisi miring ini cukup mengkhawatirkan mengingat ada ribuan ton batu bara dalam muatan kapal tersebut. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Celukan Bawang, AKP Putu Edy Sukrayawan mengatakan, kapal TBS 3301 tersebut mengangkut 9.722 ton batu bara milik PT KPC (Kaltim Prima Coal). Batu bara tersebut didatangkan dari Kalimantan Timur, rencananya akan digunakan oleh PT GEB (General Energy Bali) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang.

Awalnya, muatan itu ditarik dari Pelabuhan Sangata, Kalimantan Timur, menuju Pelabuhan Celukan Bawang, pada Rabu (20/7) dengan kapal tugboat dengan nomor lambung TB Rimau 33GT 222. Saat berlayar di sebelah barat daya Pulau Kangean, kapal itu terhempas gelombang setinggi 3 meter. Sehingga muatan batu bara ikut terhempas dan menyebabkan muatan bergeser ke bagian kiri kapal.

Begitu muatan batu bara bergeser ke kiri, kapal pun mengalami berat sebelah hingga posisinya miring. "Dalam perjalanan, kapal tersebut diterpa cuaca buruk. Selain dihempas ombak 2,5 meter sampai 3 meter juga ada angin kencang. Jadinya muatan terkumpul ke sisi kiri," jelas AKP Edy Sukrayawan, Rabu (24/8).

Kendati saat itu kapal sudah mengalami kemiringan, nahkoda Kapal TB Rimau, Muhammad Kemaludin memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Sebab jarak menuju Jetty PLTU Celukan Bawang sudah dekat. Nahkoda kapal sempat berkoordinasi dengan operasional Jetty PLTU Celukan Bawang.

Kapal tongkang TBS 3301 pun tiba di Perairan Celukan Bawang, Jumat (29/7) pukul 16.15 Wita dan masih dalam kondisi miring. Namun, pihak PT GEB belum bisa melakukan proses bongkar muatan kapal tersebut mengingat stok batu bara masih penuh, sehingga Kapal TB Rimau yang menarik kapal itu melego jangkar.
 
"Pemberitahuan belum bisa bongkar muat tersebut disampaikan pihak Agen PT Baruna Yoga Utama, sehingga posisi kapal masih di Jetty PLTU Celukan Bawang dan menunggu proses antrean bongkar muat," terang AKP Edy Sukrayawan.

Karena belum bisa dibongkar muat, kapal dengan muatan batu bara itu lantas sengaja dikandaskan di Jetty PLTU Celukan Bawang, Sabtu (30/7). Hal ini dilakukan agar kapal batu bara tidak tenggelam dan menumpahkan muatan. "Diambil tindakan dikandaskan supaya tidak semakin tenggelam guna mengantisipasi tumpahnya batu bara kedalam laut," sambungnya.

AKP Edy berharap pihak-pihak terkait segera mengambil tindakan atas kondisi miring kapal bermuatan batu bara tersebut. Proses bongkar muat diharapkan segera dilakukan agar beban kapal berkurang. Sehingga kapal tidak kandas terlalu lama. "Kalau tidak cepat ditangani nantinya batu bara bisa tumpah ke laut. Itu bisa mencemari lingkungan terutama laut. Jadi kami berharap pihak-pihak yang terlibat agar segera mengambil tindakan," tegasnya. *mz

Komentar