nusabali

Putri Koster: Pariwisata Itu untuk Budaya Bukan Sebaliknya

Buka Festival Nusantara Garuda Wisnu Kencana

  • www.nusabali.com-putri-koster-pariwisata-itu-untuk-budaya-bukan-sebaliknya

DENPASAR, NusaBali
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster, mengapresiasi pelaksanaan Festival Nusantara yang pada saat pembukaan menampilkan lomba blaganjur di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Minggu (14/8).

Festival Nusantara ini, menurut Putri Koster, juga sebagai bentuk rasa syukur, karena selama dua tahun terakhir Bali benar-benar terpuruk dan sepi diakibatkan pandemi Covid-19. “Saat ini Covid-19 di Bali sudah melandai, Bali sudah mulai banyak didatangi wisatawan. Ini juga menjadi kesempatan yang baik bagi para seniman untuk berkarya lagi dan menunjukkan pada dunia,” ujar Putri Koster yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta.

Putri Koster mengapresiasi para pegawai GWK yang sudah menyajikan penampilan terbaik mereka saat acara pembukaan tersebut. “Pasti tidak mudah membagi waktu antara bekerja dengan latihan, namun hari ini saya sangat mengapresiasi kerja keras adik-adik semua,” tuturnya.

Dia pun berpesan, bahwa setiap festival yang diadakan GWK, terutama festival tari, hendaknya tetap menimbang jenis-jenis tarian yang ada di Bali. Seperti yang diketahui, tarian Bali dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tari wali, bebali, dan balih-balihan. Tari wali adalah jenis tari sakral yang diperuntukkan untuk upacara keagamaan, tari bebali adalah tari semi sakral yang bisa digunakan untuk upacara keagamaan maupun pertunjukan, dan terakhir tari balih-balihan yang merupakan tari untuk pertunjukan.

“Jadi jangan dicampur aduk, jangan mementaskan tari wali untuk festival, karena itu merupakan taksu Bali,” tegasnya seraya mengatakan jika sampai Bali kehilangan taksu, maka akan hilang jati diri Bali yang merupakan sumber dari pariwisata selama ini.

Dalam kesempatan tersebut, perempuan yang dikenal sebagai seniman serba bisa ini pun mengatakan bahwa Bali dikenal karena budayanya, berkat budayanya lah pariwisatanya maju. Dia menegaskan pariwisata itu untuk budaya, bukan sebaliknya. Sehingga pariwisata harus berkontribusi besar untuk perkembangan dan pelestarian budaya.

Putri Koster juga mengucapkan selamat datang kepada seniman-seniman yang berasal dari luar Bali. Dia berharap dengan adanya festival ini di Bali, bisa memperkenalkan Bali dan provinsi lainnya ke seluruh dunia. Apalagi ke depan, Gubernur Bali Wayan Koster tengah menyiapkan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, jadi tempat tersebut akan menjadi pusatnya kebudayaan di Bali.

“Yuk mulai sekarang saya ajak para seniman dan IKM/UMKM untuk bersiap-siap, karena Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster tengah menyiapkan tempat. Kita bisa unjuk gigi di sana,” tandasnya.

Direktur GWK Erwyanto Tedjakusuma menjelaskan jika Festival Nusantara ini bertujuan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI dan Ulang Tahun Provinsi Bali. Acara akan berlangsung pada 14–21 Agustus 2022.

Erwyanto menyebut acara ini akan melibatkan hampir 100 UMKM yang dikemas dalam Program Pasar Kuliner Nusantara. Dan sebagai acara puncak, akan digelar Pentas Nusantara pada 17 Agustus 2022 pukul 19.00 Wita dengan menghadirkan selebriti nasional dan pesta kembang api.

“Sebagai puncak acara pada 17 Agustus akan diadakan pertunjukan dengan penggabungan antara modern dan tradisional, menampilkan beberapa artis seperti Yovie and Nuno, DJ, serta pesta kembang api,” ucap Erwyanto. *cr78

Komentar