nusabali

Sebelum Dibuang NY Ngaku Dipukul dan Diinjak

KPPAD Provinsi Bali Minta Polisi Usut Tuntas

  • www.nusabali.com-sebelum-dibuang-ny-ngaku-dipukul-dan-diinjak
  • www.nusabali.com-sebelum-dibuang-ny-ngaku-dipukul-dan-diinjak

DENPASAR, NusaBali
Bocah diduga korban penelantaran dan penganiayaan, Ni Ketut AS alias NY,4, terlihat terbaring di tempat perawatan di Ruang Kaswari RSUD Wangaya Denpasar sambil menonton kartun kesayangannya, Rabu (20/7) pukul 14.00 Wita.

Dia terlihat ceria ketika melihat ada sejumlah orang yang menjenguknya. Keceriaannya itu menutupi rasa sakit yang dialaminya setelah ditelantarkan dan diduga dianiaya oleh pacar ibunya.  NY juga fasih bercerita tentang keadaannya saat masih satu kos bersama ibu kandungnya Dwi Novita Murti alias Novi,33, dan pacar ibunya Yohanes Paulus Maniek Putra alias Jo,38, yang dia panggil Dedy Jo. Keduanya (Novi dan Jo) kini telah ditangkap petugas kepolisian dari Polsek Denpasar Selatan.

NY kemarin terlihat didampingi kakak sepupunya Putu Putri Kusuma Sari,18, dari Banjar Den Kayu Baleran, Desa Werdi Bhuana, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga merupakan alamat asal ayah kandung NY, yakni Nyoman Gede Warga. NY bahkan ingat jelas saat diajak ibunya pergi dari rumahnya di Mengwi.

Saat itu NY mengaku diajak oleh ibunya keluar untuk beli es krim, tapi kenyataannya saat keluar malah diajak pergi ke sebuah kos-kosan sama ibu dan pacarnya. “NY dibohongin sama ibu, katanya mau dibeliin es krim tapi gak ada, malah diajak pergi,” ungkap NY. Dia mengaku sering dipukul sama Jo tanpa tahu kesalahannya. Bukan hanya NY, tetapi juga ibunya juga sering mendapatkan penganiayaan. NY mengaku dicubit dan dipukul lalu diinjak sebelum dibuang di Jalan Sidakarya Denpasar, Selasa (19/7) malam.

Setelah dianiaya dan diinjak sampai paha kanannya patah dia mengaku tidak berani menangis karena takut Jo semakin marah. Sampai akhirnya, Jo membawanya keluar berdua dan meninggalkannya seorang diri dengan keadaan sakit. “Tidak berani nangis, soalnya kalau Naya nangis nanti Dedy Jo makin marah sama NY. NY langsung dibawa keluar dibuang di atas batu bata dan diajak sama om yang bantu NY,” ungkapnya dengan polos.

Sementara, kakak sepupu NY yang mendampingi kemarin, yakni Putu Putri Kusuma Sari mengaku mengetahui saat NY diambil oleh ibunya sekitar setahun lalu (2021). Pihak keluarga berpikir NY tidak pulang-pulang karena diajak ibunya.

Pihak keluarga tidak khawatir mengira karena sudah bersama ibunya NY diyakini sudah aman. Namun pada Selasa kemarin, dia dan keluarganya melihat NY diposting di media sosial. Awalnya, pihak keluarga belum percaya bahwa itu NY, sebab nama yang sering dipanggil oleh ayah kandung dan keluarga adalah Ketut. “Saya gak nyangka Ketut ini yang diposting di facebook. Soalnya namanya kan Ketut Ayu Sumiasih, ditambah giginya sebelumnya ada dua di depan. Tetapi yang diposting giginya ompong sekarang,” jelas Putri.

Karena pihak keluarga penasaran, mereka meminta ayah NY, yakni Nyoman Gede Warga yang sehari-hari bekerja sebagai sopir di salah satu hotel di Nusa Dua, Badung untuk mengecek ke rumah sakit (RSUD Wangaya Denpasar). “Setelah dicek ternyata benar itu Ketut,” imbuh Putri. Putri mengaku seperti tidak percaya dengan kejadian ini, sebab ibunya NY merupakan orang yang baik saat masih berada dalam keluarga mereka. Ibunya tersebut juga seorang penyayang dengan semua keluarga apalagi dengan NY yang tidak pernah dia sakiti. “Saya tidak menyangka kejadian seperti ini. Soalnya baik kalau di rumah apalagi sama keluarga dan NY paling disayang. Tapi malah seperti ini,” tandas Putri.

Terpisah Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali mengecam kasus dugaan penelantaran dan penganiayaan anak oleh ibu kandung dan pacarnya. KPPAD pun mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kekerasan terhadap anak tersebut.

"Kita mendesak kepolisian bisa segera mengusut pelaku yang melakukan kekerasan dan menelantarkan anak sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Anak," ujar Ketua KPPAD Bali, Ni Luh Gede Yastini, Rabu kemarin. Di sisi lain, Luh Yastini mengatakan proses penyembuhan anak korban yang saat ini dirawat di RSUD Wangaya Denpasar juga harus menjadi fokus perhatian. Pemulihan yang dilakukan selain secara fisik juga secara psikis, untuk mengurangi trauma yang dialami anak korban.

Yastini memastikan KPPAD Bali akan mengawal kasus yang memprihatinkan ini.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar maupun Dinas Sosial Kota Denpasar yang menangani langsung pemulihan anak korban.

Luh Yastini mengingatkan masyarakat bahwa anak berhak mendapat perlindungan agar hidupnya sejahtera. Jika orangtua anak tidak lagi mampu mengasuh, pihak keluarga besar diharapkan dapat turun tangan membantu.

Yastini meminta P2TP2A dan Dinas Sosial melakukan penilaian (asessmen) kepada orangtua anak korban sebelum nantinya anak akan dikembalikan kepada mereka.

"Kalau nanti anak ini dikembalikan lagi kepada orangtuanya, tetap dilakukan asessman terhadap keluarga, kesiapan keluarga, baik secara fisik maupun mental untuk mengasuh anak, sehingga nanti anak tidak menjadi korban lagi," ujar Luh Yastini. Sementara Kepala Dinas Sosial Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, menuturkan saat ini anak korban masih dalam pemulihan dan perawatan di RSUD Wangaya. Setelah situasi memungkinkan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan ayah kandung korban yang diketahui bernama I Nyoman Gede Warga yang tinggal di Mengwi, Badung. Hal itu mengingat korban belum dibuatkan akta kelahiran.

"Luka luka lebam tersebut masih dalam assesment supaya diketahui apa penyebabnya," kata Laxmy.  Laxmy menyampaikan, kedua orangtua korban telah berpisah sejak tahun 2020 setelah menikah secara adat pada 2018 silam. Bagi ayah korban pernikahan dengan ibu korban tersebut merupakan pernikahan kedua. Dikatakan dari pernikahan sebelumnya, ayah korban telah memiliki tiga orang anak.

Setelah kedua orangtuanya berpisah, korban tinggal bersama ayah kandungnya sampai pada bulan April 2021 korban dibawa oleh ibu kandungnya. Sejak itu tidak ada komunikasi antara korban dan ayah kandungnya. Ayah korban kemudian mengetahui keberadaan anaknya setelah viral di media sosial disebut menjadi korban penelantaran anak. Ayah korban akhirnya menemui anak kandungnya tersebut di RSUD Wangaya. *mis, cr78

Komentar