nusabali

Perbarindo Bali Dorong Bankir Bersertifikat

  • www.nusabali.com-perbarindo-bali-dorong-bankir-bersertifikat

Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali mendorong agar sertifikasi sumber daya manusia di bank perkreditan rakyat (BPR) gencar dilakukan. Hal itu dibutuhkan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Sertifikasi dilakukan dari jajaran direksi hingga level pekerja terbawah

DENPASAR, NusaBali
"Kita tidak boleh menganggap enteng MEA, kami juga persiapkan SDM dan permodalan," kata Ketua Perbarindo Bali, I Ketut Wiratjana ditemui usai menghadiri evaluasi kinerja BPR di Denpasar, Senin.

Ia mengharapkan sertifikasi tersebut dilakukan tidak hanya pada komisaris dan jajaran direksi tetapi juga hingga level pekerja terbawah.

Menurut dia, jajaran komisaris dan direksi sejak 11 tahun lalu telah menjalani sertifikasi namun masih menggunakan modul yang lama.

Sehingga pihaknya dan instansi terkait lainnya menginginkan adanya perubahan terkait materi sertifikasi.

Untuk itu, Perbarindo, OJK dan Dinas Tenaga Kerja, lanjut dia, telah melakukan rapat guna memperbaharui sertifikasi yang disesuaikan dengan tantangan dalam MEA.

"Kami baru prakompetensi. Mudah-mudahan modul (11 tahun lalu) diterima dan dikonvensi," ucapnya.

Nantinya modul yang disertifikasi untuk jajaran level komisaris dan direksi di antaranya menyangkut pengelolaan BPR, pemberian kredit, kesehatan perbankan dan pengawasan direksi untuk level komisaris.

Senada dengan Perbarindo, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan banyak bankir yang memiliki sertifikat sebagai persiapan untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA.

"Kita harapkan akan semakin banyak bankir yang berserttifikat sebagai persiapan kita untuk menyambut MEA sehingga tantangan ke depan akan bisa dihadapi lebih sistematis dan efisien," kata Ketua Dewan Komisisoner OJK Muliaman D Hadad di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin.

Untuk itu, Muliaman mengatakan pihaknya akan mendorong sertifikasi bagi para bankir untuk memberi kesempatan agar para bankir tersebut terstandarisasi secara internasional sehingga membuka kesempatan yang lebih luas.

"Ini tujuannya agar bisa membuka kesempatan lebih luas bankir kita untuk berkarya di tingkat regional dan internasional. Selain itu kita juga akan dorong perbankan kita untuk mencapai standar bank dalam MEA agar bisa melakukan ekspansi juga ke luar," katanya.

Di tengah arus MEA, BPR di Bali, kata dia, akan tetap fokus kepada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengingat sektor tersebut memiliki potensi yang besar dengan jumlah UMKM di Indonesia mencapai sekitar 60 juta UMKM.

UMKM, lanjut dia, juga dikenal sektor yang tangguh meskipun sudah beberapa kali terjadi krisis ekonomi global yang berdampak terhadap ekonomi nasional.

Meskipun di Denpasar, Bali, telah banyak bermunculan bank-bank asing sebelum kebijakan MEA dan eksistensi BPR masih dinilai kokoh, Wiratjana optmistis BPR di Bali mampu bersaing.

"Bank asing sebelumnya sudah masuk jadi kita sudah biasa menghadapi bank asing," ucapnya. 

Komentar