nusabali

Tiga Banjar di Desa Bebandem Ngaben Massal

  • www.nusabali.com-tiga-banjar-di-desa-bebandem-ngaben-massal
  • www.nusabali.com-tiga-banjar-di-desa-bebandem-ngaben-massal

AMLAPURA, NusaBali - Tiga banjar adat di Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, Karangasem bersama-sama persiapkan ngaben dan ngeroras massal pada Sukra Umanis Merakih, Jumat (29/7).

Krama lanang dan krama istri mulai sibuk membuat perlengkapan upakara. Ketiga banjar adat yang menggelar ngaben dan ngeroras massal bersama yakni Banjar Tihingan Tengah, Banjar Adat Tihingan Kangin, dan Banjar Adat Tihingin Kauh.

Prawartaka karya yang juga Kelian Banjar Adat Tihingan Tengah I Gede Candra mengatakan, ngaben dan ngeroras massal bersama dengan mengupacarai 84 sawa dan ngeroras mengupacarai 105 pitra. Ngaben dan ngeroras massal tahun 2022 ini merupakan yang ketiga kalinya. Ngaben dan ngeroras massal digelar setiap 5 tahun sekali. Biaya ngaben langsung ngeroras, ngalinggihang dan nuntun Rp 5 juta per sawa. Begitu juga bagi yang hanya nuntun kena Rp 5 juta. Upacara ngelungah dengan biaya Rp 300.000 per sawa. 

Upacara tiga bulanan dengan biaya Rp 300.000 per krama, upacara enam bulanan Rp 500.000 per krama, dan potong gigi Rp 400.000 per krama. Seluruh rangkaian pekerjaan dimulai sejak Wraspati Paing Medangsia, Kamis (30/6). Krama lanang membangun tataring, bale panggungan, dan tempat upacara. Krama istri mulai matanding (menata) banten. Puluhan krama istri dikerahkan matanding banten suci. “Krama istri matanding mulai pukul 07.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita,” jelas Gede Candra.

Krama peserta ngaben dan ngeroras massal juga diwajibkan mengeluarkan 5 batang bambu, 10 pucuk palpalan, dan 10 buah kelapa. “Krama yang tidak punya sawa dari tiga banjar adat juga kena urunan Rp 50.000 per KK untuk meringankan beban krama peserta ngaben dan ngeroras massal,” ungkap Gede Candra. Upacara ngeroras massal pada Soma Umanis Medangkungan, Senin (8/8). Wiku Tapini ngeroras massal Ida Pedanda Istri Ketut Geria dari Geria Taman Agung, Banjar/Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem dan Yajamana Ida Pedanda Gede Oka Pinatih, juga dari Geria Taman Agung. 7 k16

Komentar