nusabali

Ibu yang Tusuk Diri Usai Tikam Bayinya Masih Dirawat di RS, Psikiater Dikerahkan Beri Pendampingan

  • www.nusabali.com-ibu-yang-tusuk-diri-usai-tikam-bayinya-masih-dirawat-di-rs-psikiater-dikerahkan-beri-pendampingan

Ibu muda asal Banjar Sengguan, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Ni Putu DW, 22, yang tikam bayinya dengan pisau, lalu nekat tusuk perut sendiri, masih dirawat di RSUD Mangusada, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Jumat (31/3).

MANGUPURA, NusaBali

Tim medis RSUD Magusada kerahkan pskikiater untuk pendampingan pasien yang masih shock ini. Psikater yang dipercaya mendampingi Ni Putu DW adalah dr Sahat SpKj. Menurut Dirut RSUD Mangusada, dr Nyoman Gunarta, pendam-pingan terhadap Ni Putu DW sudah dilakukan sejak Jumat kemarin. Seberapa lama pendampingan akan dilakukan nanti, tergantung kondisi pasien.

“Secara fisik, kami pastikan kondisinya stabil. Tapi, secara psikologi, ini yang sedang kami tangani. Hari ini (kemarin) dokter psikiatri sudah lakukan pendampingan. Tapi, pendampingan dimulai dari keluarga dulu, baru setelah itu langsung kepada pasien,” ungkap dr Gunarta saat ditemui NusaBali di RSUD Mangusada, Jumat kemarin.

Menurut dr Gunarta, proses pendampingan dari psikiater tidak bisa dipastikan sampai kapan batas waktunya. “Tergantung sepenuhnya kondisi si pasien. Ada juga dulu kasus percobaan bunuh diri, itu kira-kira butuh waktu empat hari pendampingan, setelah itu kami izinkan pulang. Masalahnya, untuk pasien yang ini (Ni Putu DW, Red) berbeda,” katanya.

Dokter asal Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung ini menambahkan, kasus percobaan bunuh diri menandakan ada sesuatu yang membuat pasien tidak nyaman. Nah, untuk menggali dan mendalami hal itu, psikater yang bisa melakukannya.

“Setiap hari nanti dokter psikiatri ketemu, diajak ngobrol. Laporannya akan disampaikan ke kami. Perlu tidaknya memberikan obat penenang bagi pasien, juga dari hasil kajian tim dokter,” tandas dr Gunarta. Dia menyebutkan, pihaknya telah meminta pihak keluarga untuk terus mendampingi Ni Putu DW selama menjalani perawatan, karena khawatir yang bersangkutan berbuat nekat lagi.

Sementara, Kasi Pelayanan Rawat Inap RSUD Mangusada, Ni Nyoman Suardani, Jumat kemarin sempat mengantar wartawan ke ruang parawatan Ni Putu DW di Ruang Janger. Tapi, pihak keluarga menolak ada awak media meliput. “Mohon maaf dulu, keluarga belum bersedia diwawancara,” kata Nyoman Suardani setelah keluar dari ruangan di mana Ni Putu DW dirawat.

Dari keterangan Nyoman Suardani, pasien Ni Putu DW juga belum banyak berkomunikasi dengan keluarganya. Begitu juga pihak keluarga tak banyak bertanya perihal aksi nekat Ni Putu DW yang tikam bayinya, I Putu R, yang baru berusia 1 bulan 13 hari, hingga harus dirawat di RS Sanglah, Denpasar.

Sementara itu, penyidik Polsek Mengwi kembali mendatangi tempat perawatan Ni Putu DW di RSUD Mangusada, Jumat siang, untuk meminta keterangan yang bersangkutan. Hanya saja, petugas kepolisian terpaksa balik kucing dengan tangan hampa, lantaran kondisi psikis ibu muda berusia 22 tahun ini belujm stabil.

Kapolsek Mengwi, Kompol I Nengah Patrem, mengatakan pihaknya semula ingin mengorek keterangan lebih jauh, termasuk motif di balik aksi nekat Ni Putu DW yang menikam bayinya saat tidur, Kamis (30/30 dinihari. Sayangnya, polisi tidak berhasil mendalami keterangan pelaku untuk dibuatkan BAP, karena petugas medis di RSUD Mangusada tidak mengizinkannya.

“Kita nantgi akan terus berkoordinasi dengan pihak medis untuk setiap perkembangan terakhir dari pelaku (Ni Putu DW),” jelas Kapolsek Nengah Patrem. Sejauh ini, lanjut Patrem, pihaknya sudah menggali keterangan tiga saksi, masing-masing Ni Kadek PA, 16 (adik pelaku Ni Putu DW),Ni Kadek NDL, 26 (sepupu pelaku), dan ayah pelaku. Dari keterangan tiga saksi ini, tidak ada yang mengetahui secara pasti aksi penusukan tersebut. Maka, satu-satunya saksi kunci adalah pelaku Ni Putu DW sendiri.

Di sisi lain, bayi I Putu R yang jadi korban penikaman oleh ibunya, harus menjalani puasa selama proses perawatan di PICU Ruang Cempaka RS Sanglah, Denpasar. “Masih harus puasa, nggak boleh dikasi minum susu. Sudah ada dokter yang merawat dan menangani. Karena kami tidak diperkenankan masuk ke dalam,” ujar Antari, salah satu kerabat si bayi kepada NusaBali di RS Sanglah, Jumat sore.

Menurut Antari, kondisi bayi malang berusia 1 bulan 14 hari ini sudah stabil. Badannya pun tidak mengalami gejala panas. “Tidak ada komplikasi yang merusak organ-organ dalam tubuh,” cetusnya. Bayi malang ini sebelumnya tiba di RS Sanglah, Kamis dinihari pukul 03.00 Wita dan langsung menjalani tinakan operasi, karena mengalami tiga luka tusukan di bagian perut.

Saat disinggung mengenai penyebab Ni Putu DW nekat melukai bayinya, Antari enggan berkomentar. Dia mengaku tidak tahu pasti. “Untuk hal itu, maaf saya tidak tahu,” ujarnya sambil berlalu.

Insiden penusukan itu sendiri, sebagaimana diberitakan, terjadi Kamis dinihari pukul 00.30 Wita. Pelaku lebih dulu menusuk bayinya hingga terluka, sebelum kemudian nekat menusuk poerut sendiri. Pelaku Ni Putu DW awalnya tidur bersama si bayi dan adiknya, Ni Kadek PA.

Ketika semuanya sedang tertidur pulas, pelaku Ni Putu DW bangun sembari berteriak histeris. Dalam teriakannya, pelaku mengaku melihat sosok pria berbadan besar di dalam kamarnya. Pria berbadan besar itu disebutnya hendak membekap pelaku dan bayinya. Sontak, seisi rumah terbangun dari tidur, termasuk ayah, ibu, adik, dan sepupu pelaku. Mereka semua menghampiri pelaku Ni Putu DW yang sudah berada di depan pintu kamar mandi.

Saat dihampiri, pelaku Ni Putu DW sudah berlumuran darah di bagian perut. Melihat ada kejanggalan itu, ayah pelaku langsung mengangkat putrinya ini untuk ditempatkan di ruangan tamu, sembari memeriksanya. Ternyata, Ni Putu DW terluka di bagian perut. Sebalik-nya, ibu pelaku menengok kondisi di dalam kamar. Dia kaget bukan main karena mendapati cucunya, bayi I Putu R, juga dalam kondisi terlu-ka dan berlumuran darah.

Kedua orangtua pelaku kemudian melarikan Ni Putu DW dan bayinya yang terluka ke RSUD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung untuk mendapatkan penanganan medis. Pelaku Ni Pu-tu DW yang terluka dan shock dirawat inap di RSUD Mangusada, sementara bayinya dirujuk ke RS Sanglah. * asa,dar,in

Komentar