nusabali

Demoday FoodStartup Indonesia 2022 di Bali, Peluang Investasi Pelaku Kuliner

  • www.nusabali.com-demoday-foodstartup-indonesia-2022-di-bali-peluang-investasi-pelaku-kuliner

MANGUPURA, NusaBali.com – Ajang tahunan FoodStartUp Indonesia (FSI) 2022 digelar di Bali dengan menampilkan 15 finalis berasal dari F&B Service, 37 peserta dari food manufacture, dan 17 peserta campuran. Para finalis ini unjuk pesona pada Demoday di The Westin Nusa Dua, Kabupaten Badung pada 20-22 Juni 2022.

Semua peserta Demoday 2022 berasal dari 9 provinsi dimana perwakilan terbanyak dari Jakarta (16 peserta), Jawa Barat (13 peserta) dan Jawa Timur (2 peserta).  

“Melalui Demoday, para pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner didorong untuk berpikir out of the box untuk tetap bangkit dan berinovasi dalam menciptakan produk yang dapat diterima oleh masyarakat dan investor,” ungkap Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim, Senin (20/6/2022).

Pada kesempatan Demoday tahun ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menilai produk-produk kuliner yang dihasilkan finalis FSI 2022 terus mengalami peningkatan kualitas usaha. 

“FSI terbukti berhasil meningkatkan kolaborasi semua pemangku kepentingan industri kuliner tanah air yang sempat terdampak pandemi Covid-19,” jelas Henky Hotma Parlindungan Manurung, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf.

Peran FSI, kata Henky Manurung,  salah satunya mendukung rantai pasok industri melalui akses pembiayaan, distribusi dan pemasaran produk subsektor kuliner. “Penguatan ekosistem kuliner sangat dibutuhkan agar proses pemulihan industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berjalan secara komprehensif,” kata Henky Manurung. 

Beberapa investor yang hadir dalam Demoday FSI tahun ini berasal dari kategori Fintech, dan Venture Capital. Selain investor, FSI 2022 juga menghadirkan berbagai narasumber dan mentor dalam sesi seminar serta coaching yang dilakukan bagi masing-masing finalis.  

Kehadiran berbagai narasumber dan mentor dalam Demoday dapat mempertajam aspek soft skill dan hard skill peserta atas bisnis yang sedang dijalankan. Sehingga seluruh peserta Demoday tampak antusias mengoptimalkan kesempatan ini saat sesi seminar, coaching, dan pitching.

Ajang FSI 2022 yang mengusung tema Planet, People and Profit, dimaksudkan mencari bisnis kuliner yang menginspirasi dan berkembang dengan orientasi keseimbangan antara keberlanjutan, dampak sosial, dan profitabilitas.  

Sebelum Demoday, seluruh peserta yang mendaftar terlebih dahulu melalui proses panjang sejak pendaftaran dibuka Maret 2022.  Tahapan selanjutnya yaitu seleksi administratif, mentoring, kurasi dan pengumuman lolos Demoday. 

Kegiatan Demoday kali ini berhasil memilih 69 brand atau sekitar 138 peserta yang terdiri dari 37 brand food manufacture, 15 brand food service, dan 17 brand gabungan dari keduanya.

Setiap tahun Demoday sangat ditunggu pelaku ekraf kuliner karena mengumumkan pemenang terbaik guna mendapatkan komitmen investasi.  Penilaian pemenang berdasarkan kesiapan produk, keamanan, inovasi, kesiapan pasar, risiko investasi, partnership dan strategi investasi. 

“Meski bukan menjadi pemenang, ajang Demoday tetap strategis bagi finalis  lainnya. Banyak finalis yang mendapatkan jejaring usaha dan dukungan langsung oleh masing-masing investor yang disampaikan usai pergelaran FSI,” kata Hanifah. 

Jika dilihat pada jenisnya, dukungan pendanaan yang dibutuhkan terdiri dari lima sumber yaitu bank, equity, fintech, profit sharing dan lembaga pinjaman lainnya. Berbagai jenis pendanaan yang diajukan tersebut tentu saja harus disertai oleh profesionalisme dan akuntabilitas pelaku UMKM sektor kuliner yang mengikuti FSI.  

Adapun besaran dana investasi yang paling banyak dibutuhkan pada FSI tahun ini terdiri dari 2 kelompok yaitu antara Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar dan Rp 100 juta hingga Rp 500 juta.

Konsistensi FSI telah memberikan dampak besar dalam mendukung perkembangan subsektor kuliner tanah air. Kegiatan ini seakan telah menjadi brand dan prestise bagi pelaku bisnis kuliner skala UKM di Indonesia. 

“Perlu disampaikan, FSI telah membawa dampak yang signifikan dalam mempercepat kemandirian UKM pangan dan agroindustri Indonesia. Kemandirian ini dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia yang terampil, solid serta bisnis yang berkelanjutan,” jelas Co-Founder FSI, Bonnie Susilo. 

Sampai dengan 6 tahun penyelenggaraan, FSI telah memberikan kontribusi bagi subsektor kuliner. Tercatat sekitar 25 ribu pelaku ekonomi kreatif kuliner terlibat, 3.200an pitchdeck usaha dibangun, dan Rp 65 miliar dana investasi bergulir. 

Pada tahun ini pencapaian FSI lebih strategis karena berhasil menggandeng Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Global Conference 2022. 

AVPN sendiri merupakan forum tahunan investasi sosial terbesar di Asia. Kerja sama ini tentu saja membuka peluang lebih banyak investor dunia membangun kemitraan dengan pelaku industri kuliner nasional. Kesempatan inilah yang harus dimanfaatkan peserta FSI 2022. 

Komentar