nusabali

Sempat Lesu Saat Pandemi

Bisnis Rumah Jadi Kembali Bergairah

  • www.nusabali.com-sempat-lesu-saat-pandemi

DENPASAR,NusaBali
Bisnis rumah jadi, baik untuk ekspor maupun pemasaran dalam negeri kembali bangkit setelah sempat down akibat dihantam pandemi Covid-19.

Para pengusaha bisnis rumah jadi pun kembali bergairah. Hal itu karena pesanan mulai mengalir. Ada dari perseorangan maupun perusahaan. Sehingga omzet pun ikut terdongkrak.

“Pada saat pandemi kita benar- benar menguras kantong, karena usaha stagnan,”  ujar I Nyoman Widia Sapari, owner dari Bale Indah, salah satu perusahaan pembuat bangunan balai jadi di jalan by pass I Gusti Ngurah Rai di kawasan Kesiman- Sanur Denpasar, Selasa (14/6).

Kepada NusaBali, Widia Sapari mengatakan sebelum pandemi Covid-19, penjualan  bangunan rumah jadi cukup lancar. Dalam sebulan  Widia Sapari bisa menjual 3-5 rumah lumbung, sementara untuk gazebo 10 -15 unit.

Dari penjualannya tersebut omzet dia perbulan sekitar Rp 1 miliar. Selain pesanan domestik, Widia Sapari juga kadang mendapat orderan dari luar negeri. Diantaranya dari Australia dan Eropa, terutama untuk jenis gazebo.

Namun kelancaran  tersebut terhenti begitu pandemi Covid-19, mulai maret 2020. Kondisi berat tersebut berlangsung setahun lebih sampai dengan pertengahan 2021.

“Sejak itu mulai sedikit- sedikit kembali ada pesanan,” ungkapnya. “Terus semakin meningkat seiring kian melandainya pandemi Covid-19. Mudahan- mudahan kondisi tetap membaik terus,”  imbuhnya.

Tidak saja pesanan perseorangan,  Widia Sapari juga mendapat pesanan dalam skala proyek. Diantaranya   Antiga, Manggis Karangasem  dalam bentuk investasi villa, juga di Kerobokan, Kuta Utara Badung. Bangunannya  dalam bentuk rumah lumbung, ada joglo, balai gladag dan lainnya. Karena itu dia mengiyakan omzet ikut terkatrol hingga sekitar Rp 5 miiliar.

”Dengan membaiknya kondisi, kita menjadi lebih optimistis ke depan,”  ucapnya. Sebelumnnya Putu Priandana, dari perusahan bangunan jadi ‘ Bale Gede’  yang juga di  by pass I Gusti Ngurah Rai di kawasan Kesiman- Sanur, Denpasar mengatakan pasca pandemi pesanan terhadap produk rumah jadi kembali menggeliat.
"Astungkara, mulai ada," ujarnya Senin(13/6).

Kata dia, dalam sebulan belakangan pihaknya mendapat sekitar sepuluh unit bangunan rumah jadi. "Saat pandemi juga ada pesanan, namun hanya  satu dua saja ," ungkapnya.

Bahkan menurut  Putu Priandana, sempat nihil pesanan selama 5 bulan ketika  puncak  pandemi 2020-2021.  "Sekarang sudah  kembali bekerja, " kata Priandana menunjuk kegiatan para tukangnya menggarap dan menyelesaikan bangunan pesanan.

Diantaranya bale lumbung, gazebo, bale bengong dan lainnya. Bangunan bale Bali itu, ada yang dipersiapkan untuk pesanan lokal Bali. Juga dari luar daerah diantaranya  ke Jakarta. "Kalau bale lumbung 6 unit diekspor ke Prancis, " tunjuk Priandana.

Tambah dia, pembeli luar negeri cukup banyak yang menyukai bangunan Bali. Selain ke Paris di Prancis,  bangunan Bali juga diekspor ke Jepang, Belanda, India dan Australia, Amerika Serikat hingga ke Suriname.  "Pokoknya sudah keliling dunia, " ujarnya.

Menurut Priandana, gazebo dan bale lumbung yang paling banyak diminati pembeli dari manca negara. "Karena arsitekturnya yang unik, minimalis sehingga orang luar tertarik."

Bahan baku bangunan rumah jadi yang diproduksi Priandana, adalah kayu kelapa gelondongan yang didatangkan dari Sulawesi dan kayu jati lokal Bali. *K17.

Komentar