nusabali

Nyemplung Sumur Sedalam 12 Meter Hanya Alami Luka Lecet

Buruh Panjat Kelapa di Desa Jungutan, Bebandem, Karangasem Selamat dari Maut

  • www.nusabali.com-nyemplung-sumur-sedalam-12-meter-hanya-alami-luka-lecet

Penutup sumur sedalam 12 meter yang tidak lagi berisi air itu telah keropos, sehingga saat diinjak korban Wayan Sukarya, dia langsung nyemplung ke dalam sumur.

AMLAPURA, NusaBali

Seorang warga Banjar Yeh Bunga, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, I Wayan Sukarya,45, jatuh ke dalam sumur sedalam 12 meter yang kondisinya kering, Kamis (2/6) pukul 15.00 Wita. Beruntung Sukarya yang kesehariannya sebagai tukang panjat kelapa ini cepat mendapat pertolongan, sehingga bisa dievakuasi dalam kondisi selamat.

Adik kandung korban, yakni I Made Suana,41, menuturkan pada, Kamis sore kakaknya Wayan Sukarya mencari kayu bakar di sekitar tegalan yang ditumbuhi rumpun bambu sekitar 100 meter sebelah barat tempat tinggalnya.

Korban Sukarya yang sejak lahir bagian kaki kirinya bengkok sehingga jalannya pincang saat itu mengambil kayu bakar berupa bambu yang telah kering di atas sumur. Ternyata penutup sumur sedalam 12 meter yang tidak lagi berisi air itu telah keropos sehingga saat diinjak korban langsung nyemplung ke dalam sumur.

Dari dasar sumur itulah korban Sukarya berteriak memanggil-manggil adiknya. Mendengar teriakan itu, sang adik I Made Suana datang ke lokasi dan mendapati kakaknya Sukarya ada di dasar sumur tanpa mengenakan baju. Suana yang panik lalu melaporkan kejadian itu ke Kelian Banjar Yeh Bunga I Wayan Gunantara. Laporan itu kemudian diteruskan ke anggota Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Desa Jungutan Aiptu I Ketut Wartama.

Wartama kemudian meminta bantuan ke Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Karangasem. Tak lama datang 8 orang petugas SAR membawa tali dan alat-alat penyelamatan lainnya. Mereka dipimpin Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka I Gusti Ngurah Eka. Petugas selanjutnya melakukan evakuasi dengan memasang tiang pancang dari bambu sebagai penyangga, kemudian tali dicemplungkan ke bawah  dan sebagian tali dibentangkan di atas. Petugas yang turun ke dasar sumur I Gede Juliana setiba di dasar sumur langsung mengikat bagian tubuh korban I Wayan Sukarya. Lalu tali ditarik perlahan-lahan ke atas oleh petugas dan dibantu warga masyarakat.

Selanjutnya korban diantar ke Puskesmas Bebandem. Di Puskesmas Bebandem penanganan dilakukan Kepala Puskesmas dr AA Harry Wijaya. Korban hanya mengalami luka lecet di kedua kaki, dan luka bengkak di bagian telapak kaki kiri.

"Kaki kiri korban bengkak, saya tidak tahu apakah patah atau hanya luka lecet, masih perlu dirontgen gunakan sinar-X," kata dr AA Harry Wijaya.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan I Gusti Ngurah Eka mengatakan selama melakukan evakuasi tidak ada kendala. "Kan sumur kedalamannya 12 meter, lagi pula tidak ada air, cukup pakai tali lalu korban ditarik ke atas," jelasnya.

Evakuasi sendiri berlangsung sekitar 1 jam. “Korban berhasil kami evakuasi dalam keadaan selamat dan hanya mengalami luka lecet di bagian kaki dan bengkak di pergelangan kaki kiri,” kata Ngurah Eka. Adik korban Made Suana mengaku bersyukur kakaknya terselamatkan. "Saya bersyukur nyawa kakak saya terselamatkan. Sumur itu mulanya sedalam 21 meter, karena lama tidak dipakai maka sempat diurug kedalamannya tinggal 12 meter," jelas Suana. Sementara korban Sukarya kemarin dalam kondisi sadar. Dia mengaku saat itu melintas di atas sumur hendak mencari kayu bakar. "Saya injak penutup sumur, ternyata telah keropos lalu langsung jatuh, kemudian meminta tolong ke adik saya," jelas Sukarya. *k16

Komentar