nusabali

Tiga Tiang Beton PLN Roboh, Arus Lalin Lumpuh 8 Jam

Terjadi di Jalur Utama Payangan, Gianyar

  • www.nusabali.com-tiga-tiang-beton-pln-roboh-arus-lalin-lumpuh-8-jam

GIANYAR, NusaBali
Diduga kelebihan muatan kabel, 3 (tiga) tiang beton PLN roboh menutupi jalan utama di Banjar Bayad, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar, Sabtu (9/4) pukul 20.00 Wita.

Selain tiang yang menutup akses jalan, kabel listrik bertegangan 20 KV itu juga jatuh ke aspal. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun arus lalulintas lumpuh total sejak Sabtu malam pukul 20.00 Wita dan baru dibuka Minggu (10/4) pukul 04.30 Wita atau sekitar 8 jam.

Pantauan, Sabtu malam hingga Minggu dinihari personel Polsek Payangan terlihat siaga mengamankan TKP. Pengendara dari arah Payangan yang telanjur mendekati TKP terpaksa diputar balik. Begitu pula pengendara dari arah Ubud menuju Utara.

Pengendara dari arah utara diarahkan menuju Desa Kelusa tujuan Tegallalang. Sementara itu PLN melalui rekanan melakukan penggantian tiang baru secara hati-hati. Lalulintas baru dibuka, Minggu pukul 04.30 Wita setelah tiang beton diangkat menggunakan alat berat crane berikut kabel-kabel listriknya.

Menurut seorang warga I Gede Suartawan, 50, saat kejadian cuaca cerah. Tidak ada hujan maupun angin. Hanya saja sempat terasa seperti getaran gempa sekejap. Beruntung saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas sehingga tidak ada korban jiwa maupun material dari masyarakat. Namun selama beberapa jam, jalur tidak bisa dilalui.

Penyebab robohnya tiang PLN tersebut diperkirakan akibat banyaknya kabel ukuran besar yang terpasang pada tiang tersebut. Guna mengamankan TKP, Pawas Kanit Binmas Polsek Payangan, Ipda I Ketut Perasta bersama piket fungsi melakukan pengaturan dan mengarahkan masyarakat untuk mencari jalur alternatif. Polisi melakukan penutupan di Simpang 4 Toko Darma Payangan dan mengarahkan lalulintas melalui jalur Kelusa menuju Tegallalang.

Musibah tiang roboh itu juga mendapat perhatian dari Anggota DPRD Provinsi Bali asal Payangan, Made Rai Warsa. Disebutkannya, suasana saat kejadian cukup genting. Beberapa tiang listrik tumbang, satu lagi nyangkut ditahan kabel. Tepatnya jalur utama, dekat pintu masuk Hotel Alila atau memasuki wilayah Payangan dari arah Kedewatan. Akibatnya lalulintas di jalur utama Kedewatan-Payangan sama sekali tidak bisa dilewati. Mobil dan sepeda motor dibelokkan ke arah lain atau diminta putar balik. "Petugas PLN bekerja, tiga tiang baru didatangkan. TNI/Polri siaga di lokasi. Saya ikut sampai jam satu bersama Kapolsek Payangan. Astungkara tidak ada korban jiwa," ujar Rai Warsa.

Mantan wartawan ini pun mengapresiasi kesigapan petugas yang bekerja sampai menjelang subuh. Kapolsek Payangan, AKP I Putu Agus Ady Wijaya saat dikonfirmasi, Minggu (10/4) mengatakan musibah tiang roboh terjadi kebetulan saat sepi pengendara. Sehingga tidak ada korban jiwa atau menimpa kendaraan. Padahal biasanya, jalur utama ini tidak pernah sepi. "Tiang PLN yang roboh sebanyak 3 tiang dan menutup seluruh badan jalan, sehingga menutup arus lalulintas dari Ubud ke Payangan dan sebaliknya," jelas Kapolsek.

Musibah tersebut memang sempat menimbulkan kemacetan cukup panjang di jalur tersebut. “Namun kita langsung turun ke lokasi agar lalulintas tidak krodit, ada juga pengendara yang memilih putar balik,” ujarnya. Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan PLN untuk penanganan tiang roboh tersebut. Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab robohnya dua tiang listrik tersebut.

“Kita langsung berkoordinasi dengan pihak PLN untuk penanganannya,” jelasnya. Sementara itu, Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Gianyar, I Ketut Suastika menjelaskan bahwa ada dua tiang yang patah kemudian roboh serta satu tiang yang kondisinya miring. Namun pihaknya memastikan tidak ada pelanggan yang mengalami listrik padam. “Karena kita langsung lakukan manuver jaringan, jadi masih bisa disuplai dari jalur lain,” ujarnya.

Ditambahkannya jika penyebab robohnya tiang listrik tersebut saat ini masih investigasi oleh pihaknya. Namun sementara diduga akibat guncangan gempa yang terjadi sekitar pukul 17.00 Wita. “Kemungkinan akibat guncangan gempa yang terjadi Sabtu sore, apalagi beban kedua tiang lumayan berat,” imbuhnya. Atas peristiwa tersebut pihaknya pun langsung melakukan penanganan bekerjasama dengan 3 (tiga) rekanan. “Kita tangani saat itu juga, tidak ada kendala kita selesaikan dengan menormalkan jaringan hingga Minggu sekitar pukul 04.30 Wita," jelasnya. Pasca penanganan, arus lalulintas sudah kembali normal.

Untuk diketahui, kejadian tiang beton PLN roboh juga pernah terjadi pada 21 Desember 2021 lalu. Tepatnya di Banjar Kerta, Desa Kerta, Payangan sekitar Pukul 12.30 Wita. Tiang beton setinggi 9 meter ini roboh menimpa sebuah rumah dan 6 sepeda motor. Tiga sepeda motor berhasil dipindahkan sedangkan 3 lainnya masih dalam posisi tergencet. Informasi dihimpun, tiang beton sampai roboh bermula dari jaringan kabel listrik yang tertimpa pohon durian yang tumbang. Tidak ada korban jiwa, namun 3 sepeda motor tergencet dipastikan rusak. *nvi

Komentar