nusabali

Bupati Sanjaya 'Ngantor' di Desa Sanda

Kagumi Sampah Plastik Diubah Jadi Minyak

  • www.nusabali.com-bupati-sanjaya-ngantor-di-desa-sanda

TABANAN, NusaBali
Sukra Wage Landep, Jumat (8/4), menjadi waktu ‘ngantor’di desa bagi Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Kali ini, Bupati Sanjaya memilih Desa Sanda, Kecamatan Pupuan.

Dari Kantor Desa Sanda,  Bupati Sanjaya langsung menuju ke Embung TTP Sanda dan melakukan penebaran 6.000 benih ikan nila didampingi  Sekda Gede Susila, Anggota DPRD Tabanan, pimpinan unit  atau OPD terkait.

Selanjutnya Bupati Sanjaya beserta jajaran langsung melakukan kunjungan ke BUMDes Sumber Rejeki untuk meninjau mesin pyrolisis. Kedatangannya sekaligus memantau potensi unggulan Desa Sanda termasuk inovasi mutakhir yang dikembangkan pada sektor pertanian.

Dengan total jumlah penduduk 1.550 jiwa dan luas area 876 hektare, Desa Sanda mampu mengembangkan sistem pengolahan sampah berbentuk mesin pyrolysis. Sistem ini mampu membakar sampah plastik untuk menjadi bentuk minyak yang kemudian bisa diproses kembali menjadi solar, bensin, tinner dan sebagainya.

Selain itu, Rencana pembangunan Taman Teknologi Pertanian di Desa Sanda atau biasa disebut dengan TPP, juga dikembangkan sebagai bentuk inovasi teknologi dalam memfasilitasi dan meningkatkan potensi pertanian di Desa

“Saya tadi pastikan sendiri, sampah plastik ini bisa dibakar sampai kira-kira 12 jam dan akan menghasilkan  cairan, nanti cairan tersebut jika diolah, bisa menghasilkan, solar, bensin dan lain-lain. Saya pastikan akan saya pelajari teknologi ini,” kata Sanjaya.

Bupati Sanjaya  menyatakan  gagasan-gagasan positif ini perlu mendapat dukungan dari Pemerintah. Baginya program TTP sangat bagus, namun regulasi dan penyempurnaan serta evaluasi belum fokus dilakukan. “Jika ke depannya program TTP ini bagus dalam segi manfaat dan nilai ekonomi, pasti akan kita jadikan program kabupaten, seperti program Semara Ratih yang ada di Tegalmengkeb,” tambahnya. Seperti diketahui, program Semara Ratih dilaksanakan Desa Tegalmengkeb mulai 2020 sebagai solusi bagi para calon pengantin di desa yang kesulitan untuk melakukan pengurusan surat perkawinan.

Lebih lanjut, ia juga berharap, inovasi pyrolysis ini jika dengan baik dikembangkan, juga dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Tabanan, bahkan kabupaten lain di Bali, sebagai jalan keluar bagi permasalahan sampah yang menjadi kendala pelik di Provinsi Bali saat ini. “Inovasi sampah menjadi energi patut mendapat apreasiasi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya juga sampaikan agar desa-desa di Tabanan lebih menekankan pembangunan melalui keunggulan utamanya, yaitu sektor pertanian. Inovasi di bidang lain, seperti pariwisata menjadi bonus dalam menonjolnya sektor pertanian. “Jika bicara soal Tabanan, orientasinya pasti tentang pertanian. Nantinya, sejauh manapun majunya pariwisata di Bali, pasti membutuhkan pertanian sebagai daya dukung primer. Apalagi Tabanan dipusatkan sebagai marketplacenya pertanian yang modern, saya yakin Tabanan menjadi kabupaten yang luar biasa” kata  Sanjaya.

Bupati Sanjaya beserta jajarannya juga menyalurkan bantuan dari BPBD berupa sembako, masker dan APD Kebersihan seperti sabun cair, sabun mandi dan hand sanitizer untuk masyarakat Desa Sanda.

Bupati Sanjaya juga menyatakan akan terus melakukan kegiatan ‘ngantor’ di desa-desa sampai 133 desa di Tabanan terjamah satu per satu. ”Tentunya dengan mempertimbangkan potensi dan inovasi-inovasi Desa yang patut untuk segera dikunjungi,” ujarnya.

Kunjungan Bupati Sanjaya disambut Perbekel I Wayan Susana. “Saya juga sangat berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk menuangkan pokok pemikiran dalam membangun desa, salah satunya terciptanya pyrolysis atau alat olah plastik menjadi bahan bakar desa. Ini bisa kami beli dengan Silpa Dana Desa, selain itu juga untuk merehab Gedung TK dan juga gudang untuk persiapan pyrolisis,”  jelas Susana. *k17

Komentar