nusabali

Geger Kuburan Dibongkar Secara Misterius

Di Setra Desa Adat Gerokgak, Ada Selentingan Terkait Ilmu Hitam

  • www.nusabali.com-geger-kuburan-dibongkar-secara-misterius

SINGARAJA, NusaBali
Warga yang tinggal di wilayah Banjar Dinas Gerokgak, Desa Gerokgak, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, digegerkan dengan peristiwa dugaan pembongkaran kuburan di Setra Desa Adat Gerokgak.

Sejumlah pusara di kuburan itu diduga digali secara misterius. Prajuru Desa Adat Gerokgak akan melakukan paruman (rapat) membahas kejadian ini dan menyiapkan upacara. Informasi yang dihimpun di lapangan, kuburan yang dibongkar itu baru diketahui pada, Kamis (7/4) sore sekitar pukul 17.00 Wita oleh warga setempat bernama Gede Sukadana, 56. Awalnya, Sukadana tengah menyabit rumput dan membersihkan areal yang masih kosong di kuburan untuk membantu mempersiapkan pemakaman kerabatnya. Saat itulah dia mendapati sedikitnya sembilan titik pusara dalam kondisi telah digali. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan Sukadana kepada Kelian Desa Adat Gerokgak, Jero Kadek Sumantra.

Sejumlah Prajuru Desa Adat dan Pemerintah Desa kemudian menggelar rapat terbatas bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Mereka kemudian mengecek setra sekitar pukul 18.30 Wita. Setelah dicek, ternyata benar telah terjadi pembongkaran kuburan.

+"Awalnya ada krama yang meninggal dan rencana akan dikuburkan. Salah satu keluarga krama itu tengah mempersiapkan dengan menggali lubang kuburan. Ternyata, saat datang ke setra ditemukan kuburan-kuburan yang dalam kondisi telah tergali," beber Kelian Desa Adat Gerokgak, Jero Kadek Sumantra, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (8/4) siang. Usai menerima laporan itu, pihaknya langsung mengecek ke lokasi setra bersama prajuru lainnya. Namun, pihaknya baru mengecek dari atas pusara sebatas dengan pandangan mata.
"
Belum bisa dicek sampai ke dalam. Baru dilihat dari atas saja. Untuk mengecek kan harus dibongkar lagi. Dan kalau membongkar harus ada upacara mapiuning dahulu," jelas Jero Sumantra. Kata Jero Sumantra, sembilan titik di setra yang tergali itu merupakan pusara. Pihaknya mengaku tidak mengetahui pasti kedalaman pusara yang digali serta apakah ada yang hilang dari peristiwa itu.

"Bekas makam dan ada beberapa yang sudah diaben. Saya belum tahu pasti berapa yang masih isi (ada jenazah). Belum sempat mengukur, tapi jenazah tidak sampai ada yang kelihatan," katanya lagi. Menurut Jero Sumantra, warga yang tinggal di sekitar areal setra sempat melihat seorang pria membawa cangkul di sekitar setra sekitar seminggu yang lalu. Pria itulah yang diduga melakukan penggalian di dalam setra. "Ada warga lain yang bilang sempat melihat orang nyangkul-nyangkul di sana (setra) sehari sebelum ditentukan tergali," imbuh dia.

Pihaknya juga mengaku belum mengetahui pasti aksi penggalian setra ini apakah berkaitan dengan praktik ilmu hitam. Yang pasti, para Prajuru Desa Adat Gerokgak akan menggelar paruman untuk membahas kejadian ini dan menentukan hari baik untuk menggelar upacara. Rencananya akan digelar upacara matur piuning dan guru piduka di lokasi setra tersebut. "Praktik ilmu hitam belum tahu juga. Motifnya saya masih tidak tahu. Kami akan musyawarahkan dulu untuk menyelesaikan secara skala dan niskala. Secara niskala, kami akan melakukan piuning dan guru piduka. Musyawarah besok (hari ini) baru akan dilaksanakan untuk mencari hari baik," tutup Jero Sumantra.

Sementara itu, kejadian pembongkaran setra ini sudah dilaporkan pihak Desa Adat Gerokgak ke Polsek Gerokgak. Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya membenarkan adanya laporan tersebut. "Benar ada laporan peristiwa kuburan yang diduga digali. Lokasinya di Setra Desa Adat Gerokgak," jelasnya, dikonfirmasi terpisah.

Dari penyelidikan sementara oleh pihak kepolisan, ada sembilan pusara yang tergali. Penggalian diduga terjadi sekitar dua atau tiga hari yang lalu berdasarkan gundukan tanah di sekitar pusara. AKP Sumarjaya menyebutkan kejadian ini masih dalam penyelidikan Polsek Gerokgak. Termasuk apakah motif penggalian pusara ini untuk kepentingan ilmu hitam. "Hasil penyelenggaraan sementara ada sembilan titik pusara yang digali. Belum diketahui apakah ada yang hilang di dalam pusara itu, masih diselidiki. Untuk modus dan siapa pelakunya juga masih diselidiki," ucap AKP Sumarjaya. *mz

Komentar