nusabali

Program BCS Dorong Kembangkan Ekonomi Kreatif Berbasis Banjar

  • www.nusabali.com-program-bcs-dorong-kembangkan-ekonomi-kreatif-berbasis-banjar

NEGARA, NusaBali
Pemkab Jembrana di bawah kepemimpinan Bupati I Nengah Tamba dan Wakil I Gede Ngurah Patriana Krisna, berkomitmen mencetak sebanyak-banyaknya entrepreneur muda yang berkecimpung dalam dunia industri ekonomi kreatif.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Jembrana mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan maupun perkembangan zaman. Salah satu wadahnya, yaitu program Banjar Creative Space (BSC).

Kehadiran program BCS di Jembrana secara resmi diluncurkan Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jembrana Gede Sujana mewakili Bupati I Nengah Tamba, di Anjungan Cerdas Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Selasa (29/3). Hadir di acara tersebut, Chief Operating Officer (COO) BSC yang juga Ketua Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika (STMIK) Primakara Made Artana, Wakil Ketua DPRD Jembrana yang juga sebagai Ketua Pembina Banjar Kreatif di Banjar Adat Yeh Buah, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, I Wayan Suardika, Camat Mendoyo serta komunitas kreatif dari Banjar Adat Yeh Buah dan Banjar Adat Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo.

Made Artana mengatakan, program BSC ini menjadi wadah insan kreatif dari banjar untuk mendorong lahirnya berbagai produk kreatif dan menggerakkan ekonomi kreatif dari banjar. Keberadaan program BCS ini didukung penuh oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT Pertamina. BCS dirancang menjadi strategi untuk mengembangkan potensi berbasis masyarakat Bali yang simpul utamanya berada di banjar-banjar.

“Saat ini ada 11 banjar di sembilan kabupaten/kota di Bali yang mendapat program BSC. Di Kabupaten Jembrana memperoleh 2 banjar, yaitu di Banjar Adat Bilukpoh dan Banjar Adat Yehbuah. Nantinya dalam perjalanannya program BCS di banjar yang menjadi role model ini, akan diisi berbagai kegiatan kreatif. Salah satunya workshop dengan beragam materi yang diisi trainer-trainer yang berkompeten di bidang industri ekonomi kreatif,” ucap Artana.

Artana mengatakan, terdapat sejumlah workshop yang dilaksanakan dalam program BCS ini. Pertama, workshop digital marketing sehingga bisa memasarkan produk-produk UMKM secara online dan di berbagai platform digital. Kemudian workshop lightning decision jam (LDJ) untuk memecahkan masalah secara bersama-sama dalam sebuah tim. Ada pula workshop terkait pengembangan produk. “Yang kami berikan adalah pengembangan produk yang jadi potensi dikembangkan berdasarkan kekuatan (strenghtness) banjar. Kami fokuskan supaya dapat hal itu,” ucapnya.

Gede Sujana mewakili Bupati Tamba, menyampaikan apresiasinya terhadap program BCS ini. Melalui program ini, banjar bukan hanya sebagai tempat atau space warga untuk berkumpul dan menjalankan adat tradisi dresta yang berjalan. Tetapi menjadi simpul kreativitas secara berkelanjutan. “Terutama di era digital, banjar bisa menjadi wadah untuk menyiapkan talenta-talenta digital yang kreatif berselancar di era internet of things (internet untuk segalanya). Menghasilkan produk-produk unggulan untuk memperkuat kesejahteraan warga banjar,” ucapnya.

Kepada seluruh peserta, Gede Sujana berharap dapat mengikuti workshop ini dengan baik dan serius. Sehingga dapat memberikan dampak yang positif dalam pengembangan usaha masyarakat banjar kreatif di Jembrana. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sekali lagi, pemerintah daerah terus mendorong lahirnya entrepreneur-entrepreneur muda yang berkecimpung dalam dunia industri ekonomi kreatif. Yang mengedepankan daya kreatifitas sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman, yang nantinya akan berpengaruh secara langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucap Gede Sujana mewakili Bupati Tamba. *ode

Komentar