nusabali

Museum Subak Berharap Kedatangan Wisman

  • www.nusabali.com-museum-subak-berharap-kedatangan-wisman

TABANAN, NusaBali
Kunjungan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Subak  Tabanan diharapkan kembali ke arah normal.

Hal tersebut menyusul adanya kebijakan baru terkait tentang kunjungan Pelaku perjalanan Luar Negeri (PPLN) ke Bali, tidak perlu lagi ada karantina hingga penghapusan tes antigen bagi penumpang pesawat.

Kepala UPT Museum Subak  Ida Ayu Nyoman Ratna Pawitrani, Kamis (10/3), mengatakan meski belum bisa normal  seperti sebelum pandemi, paling tidak mulai ada tamu dari mancanegara yang datang.

Dikatakan Ida Ayu Nyoman Ratna Pawitrani, selama pandemi kunjungan ke Museum Subak terus mengalami penurunan. Dalam  kondisi normal sebelum pandemi pengunjung ke Museum Subak antara  5.500 sampai 6.000 pengunjung dalam setahun. Namun setelah  pandemi Covid-19,  mengalami penurunan. Tahun 2020 hanya 555 pengunjung. Terus menurun lagi jadi 156 pengunjung.

Bahkan pada saat puncak pandemi, Museum Subak sempat tutup sebagaimana arahan Satgas Covid-19. “Karena memang arahan Satgas (Satgas Covid-19) demikian,” ujar birokrat asal  Desa  Timpag, Kecamatan Kerambitan.

Saat kondisi normal, pengunjung museum berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Banjar Anyar, Desa Kediri ini didominasi wisman.  Termasuk peneliti dan sebagian besar wisman Eropa. Sedang pada akhir tahun pada liburan sekolah, pengunjung kebanyakan kalangan siswa sekolah. “Itu kan  mereka (anak-anak) tamasya liburan akhir tahun,” ungkapnya.

Kunjungan siswa  ini yang mendongkrak kunjungan wisdom, sehingga jumlah wisdom tetap lebih banyak dari wisman. “Hanya keseharian lebih banyak yang datang adalah wisman,” kata Ida Ayu Nyoman Ratna Pawitrani.

Sebagaimana namanya Museum Subak, di mesum ini tersedia informasi tentang subak, berikut asal-usul, sistem organisasinya, perkakas maupun peralatan pertanian, sistem upacara dan lainnya. *k17

Komentar