nusabali

Jalur Purwa Daksina Pura Penataran Lempuyang Jebol

  • www.nusabali.com-jalur-purwa-daksina-pura-penataran-lempuyang-jebol

AMLAPURA, NusaBali
Jalan di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Banjar/Desa Adat Purwayu, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem jebol, Minggu (14/11).

Jalan jebol di jalur purwa daksina atau di sisi utara pura. Jalan yang tersisa kondisinya retak. Palinggih terancam rusak berat jika terjadi longsor susulan. Buat sementara, jalur yang jebol dipasangi bambu sebagai tanda bahaya agar tak ada pamedek yang terjebak.

Ketua Panitia Pembangunan Pura Sad Kahyangan Lempuyang I Wayan Putu Aryawan mengaku waswas jika terjadi jebol susulan karena jalur purwa daksina di sekeliling luar Pura Penataran telah jebol dan retak. “Kami pasang bambu sebagi pembatas di jalan yang jebol agar tidak ada pamedek yang terjebak,” kata Aryawan. Dia menjelaskan, di sekeliling luar Pura Penataran Lempuyang ada jalan setapak selebar 1 meter, khusus dibangun untuk keperluan upacara purwa daksina saat karya mamungkah lan nubung daging atau sejenisnya. Kondisi jalan dari barat pawaregan (dapur) hingga dekat utama mandala pura sudah retak-retak. “Kami telah membicarakan kondisi ini dengan Bendesa Adat Purwayu. Rencananya audiensi ke Gubernur Bali agar dapat bantuan perbaikan,” ungkap Aryawan.

Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati membenarkan ada rencana audiensi ke Gubernur Bali. “Pada tahun 2017, sempat audiensi ke Gubernur Bali, kami dapat bantuan Rp 3 miliar untuk membangun Pura Lempuyang Luhur. Kali ini mohon dana untuk membangun pondasi, memperkuat jalur purwa daksiana agar seluruh palinggih aman dari bencana longsor,” ungkap Nyoman Jati. Pembangunan seluruh palinggih, piasan, candi bentar, dan parkir tuntas pada tahun 1998. Membangun di Pura Sad Kahyangan Lempuyang paling berat dibandingkan pembangunan fisik yang lain. Terutama membangun Pura Lempuyang Luhur di puncak Bukit Bisbis dan Pura Pasar Agung. Sebab biaya pengadaan materialnya dua kali lipat karena upah tenaga tinggi untuk membawa material naik ke puncak bukit. “Sekarang untuk perbaikan di Pura Penataran lebih mudah karena ada akses jalan,” jelas Nyoman Jati. *k16

Komentar