nusabali

Dua Pasutri Gagal Bercinta di Hotel

  • www.nusabali.com-dua-pasutri-gagal-bercinta-di-hotel

Pengakuan mereka, cari hotel untuk ganti suasana karena risih berhubungan di rumah karena selalu ramai.

Anggota kemudian menelepon kelian dinas asal si pria, ternyata kelian dinas membenarkan mereka adalah pasangan suami istri. Lelaki dari pasangan pertama, Gede S, 32, asal Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, mengaku ada masalah rumah tangga dengan istrinya. Istrinya memilih pulang ke rumah asalnya sejak dua minggu lalu. Setelah terus berkomunikasi, mereka sepakat bertemu di hotel. “Istri saya belum mau diajak pulang ke rumah. Mau nyari kamar juga sebentar, tidak sampai nginap,” ujar pasangan yang telah memiliki dua anak ini.

Sementara lelaki dari pasangan kedua, Dewa K, 48, asal Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, beralasan mencari hotel karena ingin mencari suasana baru. Selain itu, ia bersama istrinya mengaku risih berhubungan suami istri di rumah karena selalu ramai. “Nak iseng-iseng, Pak. Jumah rame wenten panak jak cucu (Iseng saja pak. Di rumah ramai ada anak dan cucu),” ujarnya.

Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Sukasana mengatakan, sweeping ke sejumlah hotel maupun kafe merupakan kegiatan rutin. Tujuannya, menjaga keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), mengantisipasi kemungkinan keberadaan orang maupun barang berbahaya, termasuk kejahatan seksual kalangan pelajar, khususnya anak di bawah umur. “Tadi kami temukan dua pasustri. Karena mereka tidak salah, pasangan sah, kami hanya mendata saja,” ujarnya.Kompol Sukasana menduga tamu di hotel yang sering dijadikan tempat maksiat itu karena sering diobok-obok petugas. Pasangan bukan suami istri yang kerap mencari hotel mulai ketakutan. “Harapan kita memang seperti ini, aman dan tertib. Nanti juga pasti tetap akan kami cek sewaktu-waktu,” tegasnya. Setiap kami turun, pihaknya mengingatkan penjaga atau pemilik kafe agar tidak menerima tamu anak-anak sekolah. * ode

Komentar