nusabali

Turun ke Denpasar, Gubernur ‘Murka’

  • www.nusabali.com-turun-ke-denpasar-gubernur-murka

Pastika beri deadline sehari kepada Pemkot Denpasar untuk beri jawaban terkait IMB Perluasan RS Indera

Kutuk Pihak yang Hambat Pengembangan RS Indera

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk kedua kalinya melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Pemkot Denpasar dalam kuru tiga bulan terakhir. Saat turun lagi ke Denpasar, Senin (30/11), Gubernur Pastika sempat ‘murka’ di hadapan Penjabat Walikota AA Gede Geriya dan Sekda Kota Denpasar, AA Ngurah Rai Iswara, soal terhambatnya upaya pengembangan RS ‘Mata’ Indera.

Dalam acara kunker kedua kalinya yang digelar di Ruang Praja Kantor Walikota Denpasar, Senin kemarin, Gubernur Pastika didampingi langsung Wagub Ketut Sudikerta dan sederet pejabat Pemprov Bali termasuk Kepala Inspektorat, Ketut Teneng. Dalam pertemuan yang dihadiri pula segenap pejabat setempat, Pastika gerah karena Pemkot Denpasar tidak kunjung keluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk Pengembangan RS Indera.

Saking marahnya, Pastika bahkan sempat keluarkan kutukan kepada semua pejabat yang menghambat pembangunan RS Indera di Jalan Ansoka Denpasar. Pastika menganggap Pemkot Denpasar dengan sengaja telah menghambat pengembangan RS Indera yang sejatinya dibangun untuk kepentingan masyarakat kecil. Terbukti, dengan terbitnya Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 14 Tahun 2014 tentang Peraturan Zonasi Denpasar Utara. 

“Saya kesal berbulan-bulan IMB tidak selesai hanya karena Perwali. Yang bikin Perwali ini kalian semua. Yang bikin Perwali seenaknya saja, saya kutuk yang mencoba menghalang-halangi pengembangan RS Indera,” umbarnya.

Pastika juga mengaku heran dengan sikap Walikota Denpasar sebelumnya (IB Rai Dharmawijaya Mantra) yang tidak bisa ditemui semasa menjabat untuk membicarakan masalah Perwali Nomor 14 Tahun 2014 tentang Peraturan Zonasi Denpasar Utara tersebut, termasuk buat membicarakan IMB pengembangan RS Indera. Padahal, kata Pastika, pihaknya sudah mengutus Kepala Bappeda Provinsi Bali dan Kepala Biro Aset Provinsi Bali. 

“Dua bulan para pejabat Eselon II Pemprov Bali ini (Kepala Bappeda dan Karo Aset) ingin ketemu Walikota Denpasar, tapi tidak bisa. Padahal, saya sudah bilang secara pribadi bahwa akan ada utusan yang datang untuk membicarakan masalah RS Indera itu, tapi tidak bisa ketemu juga. Ini penghinaan macam apa lagi, sombong sekali kalian,” sindir Pastika.

Pastika pun menyinggung terkait zonasi peruntukan lokasi tersebut untuk gedung perkantoran, lanjut mempertanyakan keberadaan RS Indera. “Itu rumah sakit sudah bertahun-tahun, apa harus dibongkar karena harus dibangun kantor? Puskesmas itu apakah harus dibongkar? Itu bukan kantor. Laboratorium klinik itu, apakah harus dibongkar? Jadi aneh-aneh saudara-saudara. Apa pun yang dibikin, jika idenya dari saya, semuanya pasti tidak bisa jalan,” katanya.

Untuk menyudahi polemik yang berkepanjangan, Pastika pun memberikan deadline sehari kepada Pemkot Denpasar untuk membahas soal pengembangan RS Indera. Pastika meminta agar Selasa (1/12) ini Pemkot Denpasar dapat memberikan jawaban kepastian apakah IMB Perluasan RS Indera akan diberikan atau tidak.

Selanjutnya...

Komentar