nusabali

Semua Objek Wisata di Wilayah Karangasem Disegel

Sempat Dibongkar Orang, Pintu Masuk Pantai Batu Bolong Dipolice Line

  • www.nusabali.com-semua-objek-wisata-di-wilayah-karangasem-disegel

AMLAPURA, NusaBali
Seluruh objek wisata dan tempat rekreasi di Kabupaten Karangasem disegel selama diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, 3-20 Juli 2021.

Sedangkan hotel-hotel di Gumi Lahar tidak ditutup, namun hampir semuanya tanpa penghuni, karena memang tak ada wisatawan menginap. Objek wisata dan tempat rekreasi di Karangasem ditutup sejak Sabtu (3/7), dengan dipasangi spanduk. Pemasangan spanduk dipimpin langsung Bupati Karangasem I Gede Dana bersama Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, Dandim Karangasem Letkol Inf Bima Santosa, Kajari Karangasem Aji Kalbu Pribadi, Ketua DPRD I Wayan Suastika, dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Salah satu yang ditutup dengan cara memasang spanduk adalah Taman Kota Jagat Karana di Jalan Veteran Amlapura. Selama ini, taman kota tersebut ramai dikunjungi anak-anak, karena menyediakan fasilitas bermain, juga ada alat fitness untuk orang dewasa, tempat bermain skateboard, dan senam AWS3. Di sana juga disediakan Wifi gratis, yang selama ini dimanfaatkan kalangan siswa untuk mengerjakan tugas-tugas secara online.

"Selama PPKM Darurat diberlakukan, 3-20 Juli 2021, tempat bermain ini ditutup, lebih lanjut akan dievaluasi. Kita berharap PPKM Darurat mampu menurunkan kasus baru Covid-19," jelas Kapolres AKBP Ni Nyoman Suartini.

Sedangkan Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, mengatakan di Gumi Lahar saat ini terdapat 10 hotel berbintang, 707 hotel non bintang, dengan total 4.982 kamar berkapasitas 9.004 orang. Hotel-hotel tersebut tidak ditutup meski ada kebijakan PPKM Darurat. Namun, kata Kariasa, hampir sebagian besar hotel tanpa penghuni, karena memang tidak ada wisatawan.

"Kan sama saja, objek wisata ditutup, pengunjung tidak datang, yang akan menginap di hotel otomatis tidak ada," jelas Kariasa saat dikonfirmasi terpisah di Amlapura, Minggu (4/7). "Semua objek wisata di Karangasem ditutup, termasuk tempat rekreasi. Sedangkan rumah makan dan restoran boleh melayani pengunjung, dengan syarat tidak boleh makan di tempat," imbuhnya.

Sementara, Ketua DPD Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Bali, Dr (C) I Made Ramia Adnyana SE MM CHA, menyarankan masyarakat untuk mentaati kebijakan pusat yang berlakukan PPKM Darurat ini. Tujuannya, untuk mencegah munculnya kasus baru Covid-19.

Menurut Ramia Adnyana, perkembangan industri pariwisata di Bali memang semakin memprihatinkan dengan disegelnya objek wisata ini, termasuk 79 objek wisata di Karangasem. Namun, PPKM Darurat ini juga penting demi kesehatan, sehingga harus ditaati. Disebutkan, penutupan objek wisata ini mengacu Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat.

Ke depan, Ramia Adnyana berharap pemerintah memberikan solusi, agar para pekerja pariwisata dibantu sembako. “Juga perlu digulirkan kembali dana batuan dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," harap praktisi pariwisata yang juga Wakil Ketua Umum DPP Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) dan Wakil Ketua Umum Bidang Akomodasi & Pengembangan Pariwisata Kadin Bali ini.

Sementara itu, jalan masuk ke Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung kembali dipasangi police line, Minggu (4/7), setelah sempat dibongkar oleh orang tak dikenal. Penutupan pintu masuk Pantai Batu Bolong sudah dilakukan petugas gabungan, sejak Sabtu lalu. Namun, ternyata ada yang membongkar, sehingga kemarin harus dipasang penutup lagi dan dipasangi police line.

“Sebenarnya ini sudah ditutup Kapolres, Kapolsek, Camat, dan Perbekel, namun ada yang membongkarnya. Tadi kembali kami mendapatkan laporan bahwa ada pelanggaran, jadi kami terpaksa tutup kembali,” ujar Kepala Sat Pol PP Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara, Minggu kemarin.

Menurut Suryanegara, pembongkaran pembatas puntu masuk Pantai Batu Bolong tersebut diduga dilakukan saat petugas sedang beristirahat. “Memang sih saat dipasang (police line) sebelumnya, tidak ada penolakan. Tapi, saat petugas sedang istirahat, pembongkaran terjadi. Maka, kami turun lagi untuk memasang police line kembali,” papar Surya Negara.

Untuk mengantisipasi kembali terjadi kasus pembongkaran, Suryanegara akan menyiapkan personeknya berjaga di masing-masing pos. Sejatinya, hal tersebut sudah dilakukan, tapi akan diperketat pengawasan di titik-titik keramaian. “Kami sudah berusaha dalam penutupan. Tapi ada saja yang mencari kesempatan. Dulu gembok saja dibongkar, apalagi sekarang hanya dengan police line,” katanya. *k16,ind

Komentar