nusabali

Silakan Ambil Bibit Tanaman Gratis di ABG Bali, Begini Syarat-syaratnya

  • www.nusabali.com-silakan-ambil-bibit-tanaman-gratis-di-abg-bali-begini-syarat-syaratnya

DENPASAR, NusaBali.com - Warga Bali yang ingin bertanam pohon jati, mahoni, majegau atau tanaman buah seperti sirsak, sawo kecik, nangka, jambu biji merah,  bisa mendapatkan bibit-bibit tanaman yang disediakan gratis oleh Persemaian Permanen Suwung, Denpasar.

DENPASAR, NusaBali.com – Warga Bali yang ingin bertanam pohon jati, mahoni, majegau atau tanaman buah seperti sirsak, sawo kecik, nangka, jambu biji merah,  bisa mendapatkan bibit-bibit tanaman yang disediakan gratis oleh Persemaian Permanen Suwung, Denpasar.

Caranya mudah, masyarakat yang berminat dengan bibit tanaman tersebut bisa memanfaatkan aplikasi ABG Bali.  “ABG Bali memiliki kepanjangan Ambil Bibit Gratis Bali merupakan sebuah aplikasi yang dapat diunduh, dan dari sanalah masyarakat Bali dapat memperoleh bibit tanaman secara gratis dengan mengisi langkah-langkah yang telah disediakan di dalam aplikasi tersebut,” ujar  I Gusti Ngurah Putu Yudi Darma Putra, staf manager bagian distribusi di Persemaian Permanen Suwung, Banjar Suwung Kauh, Kelurahan Pemogan, Denpasar Selatan, Jumat (25/6/2021).

Bibit yang dibagikan secara gratis ini bertujuan untuk program penghijauan di daerah masing-masing pemohon, sehingga  mencegah terjadinya erosi atau tanah longsor. Program penghijauan ini diharapkan menciptakan resapan untuk menampung air dengan volume berlebih sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.

“Untuk jumlah maksimal bibit yang dapat diperoleh oleh masing-masing individu berjumlah 2.000 bibit tanaman, dengan syarat surat pernyataan permohonan yang ada di dalam aplikasi ABG Bali diketahui oleh kepala desa setempat untuk memastikan bahwa calon penerima bibit memang berpotensi untuk memelihara bibit yang nantinya akan diperoleh,” jelas Yudi Darma Putra.

Sementara itu untuk komunitas atau kelompok tani dapat memperoleh maksimal 10.000 bibit dengan syarat yang sama. “Kami nantinya akan melakukan audit data seperti kesesuaian jenis tanah dan luas lahan, kami tidak sembarangan untuk memberikan bibit tanaman, meskipun dapat diperoleh secara gratis,” ungkap Yudi Darma Putra.

Aplikasi ABG Bali tercipta pada tahun 2020 untuk memudahkan masyarakat Bali mengisi persyaratan dalam rangka  memperoleh bibit tanaman. Adanya aplikasi ini membuat akses lebih cepat. “Apabila data masuk sesuai kategori, maka Persemaian Permanen Suwung akan menghubungi calon penerima bibit gratis melalui email atau WhatsApp yang tercantum di dalam formulir data yang ada dalam aplikasi ABG Bali,” ungkap Yudi Darma Putra.

Pada tahun 2021 ini Persemaian Permanen Suwung mendapat kepercayaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memproduksi bibit tanaman sebanyak 750.000 bibit. “Program 750.000 bibit sudah dimulai dari bulan Februari 2021, dan sampai saat ini terus melakukan pembibitan sehingga nanti mudah-mudahan mencapai target yang telah ditentukan oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tegas Yudi Darma Putra.


Jenis-jenis bibit tanaman yang dibagikan yakni tanaman kayu seperti jati, mahoni dan majegau lalu ada tanaman buah seperti sirsak, sawo kecik, nangka dan jambu biji merah. “Masyarakat hanya dapat memperoleh bibit tanaman yang tersedia stoknya saja, jadi di aplikasi ABG Bali sudah lengkap mengenai ketersediaan stok bibit tanaman, jadi pantau saja di sana,” ujar Yudi Darma Putra.

Antusiasme masyarakat dalam memperoleh bibit tanaman secara gratis ini pun sangat baik, terbukti pada tahun 2020 yang lalu, Persemaian Permanen Suwung ramai didatangi oleh masyarakat untuk memperoleh bibit gratis. “ABG Bali hadir juga salah satunya untuk mencegah keramaian di Persemaian Permanen Suwung ini, karena masih dalam kondisi pandemi, karena sempat pada tahun lalu,  dalam satu hari dikunjungi sekitar 200 orang untuk memperoleh bibit tanaman gratis ini, maka dari itu munculah inovasi aplikasi ABG Bali ini,” ungkap Yudi Darma Putra.

Yudi Darma Putra pun membagikan kiat-kiat dasar untuk merawat tanaman yang telah diperoleh dari program bibit gratis ini, yakni, memperhatikan kualitas bibit, kualitas tanah, dan perawatan rutin seperti menyiram dan memupuk.

“Sesungguhnya sangat sederhana, namun jika tidak konsisten dilakukan maka akan berpengaruh dalam tumbuh kembang tanaman, karena merawat tanaman ibarat merawat anak, perlu waktu, perlu kesabaran dan kasih sayang juga,” tegasnya.

Yudi Darma Putra pun berharap agar masyarakat Bali semakin memanfaatkan program bibit gratis ini, untuk merindangkan Bali, dan menjaga ekosistem khususnya tumbuh-tumbuhan agar tetap terjaga dengan baik. “Selama ini masyarakat secara merata dari seluruh kabupaten di Bali hadir ke Persemaian Permanen ini, mudah-mudahan bibit yang telah diberikan dirawat dengan baik dan dimanfaatkan secara bijak, karena dari Persemaian Permanen Suwung nantinya akan melakukan monitoring secara acak selama tiga  bulan terhadap bibit-bibit yang sudah dibagikan untuk mengetahui perkembangannya,” tutupnya. *rma

Komentar