nusabali

Eks Jegeg Bali dan Bagus Gianyar Ini Geluti Usaha Pakaian Bekas, Tujuannya Sangat Mulia

  • www.nusabali.com-eks-jegeg-bali-dan-bagus-gianyar-ini-geluti-usaha-pakaian-bekas-tujuannya-sangat-mulia

GIANYAR, NusaBali.com - Mengurangi timbunan sampah fesyen, membuat tren thrifting (pakaian bekas) semakin marak belakangan ini.

Usaha pakaian bekas pun kini menjadi ladang usaha menarik. Seperti yang dilakukan oleh I Putu Mahatma Kundalini dan Putu Ratih Aristia Dewi dengan merilis ‘secondfloor.thrift’ karena kepedulian mereka terhadap lingkungan, dalam hal ini adalah sampah fashion.

Namun bukan sekadar isu berpastisipasi menjaga lingkungan dengan menggunakan pakaian bekas. “Dari segi sosial juga membantu orang orang yang ingin tetap membeli pakaian bagus bermerk dan original dengan harga yang relatif murah,” ujar Kundalini, Runner Up 2 Bagus Gianyar 2013 ini.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Ratih. “Awalnya kami menemukan beberapa jaket bermerk yang kondisinya masih sangat baik saat sedang berburu pakaian bekas. Tapi karena kami sedang tidak membutuhkan untuk dipakai sendiri, maka kami memutuskan untuk menjualnya, dan taernyata langsung terjual dengan cepat,” kisah Ratih.

Selanjutnya sejak Juli 2020, mereka berdua mengambil inisiatif untuk menjadikan hal ini sebagai salah satu peluang bisnis dan berlanjut hingga saat ini. “Di samping itu dengan mengolah kembali pakaian bekas, secara tidak langsung berpartisipasi menjaga lingkungan,” ujar Ratih yang memiliki gelar Jegeg Bali 2016 tersebut.

Adapun jenis pakaian yang dijual oleh Kundalini dan Ratih dalam usaha pakaiannya bekasnya antara lain  jaket, baju, celana, dan topi. Rentang harga untuk pakaian yang dijual berkisar  Rp 50.000 hingga Rp 250.000.


Bagi yang minat melihat koleksi mereka bisa pantengin akun Instagram secondfloor.thrift atau janjian
ke toko di alamat Jalan Raya Sukawati 84 di atas toko sembako tetamian.   “Namanya secondfloor.thrift salah satunya karena letak toko juga kebetulan di lantai 2, jadi kami ambil nama secondfloor.thrift,” ujar Kundalini.

Dengan melakoni usaha pakaian bekas tersebut, Kundalini dan Ratih berharap agar ke depannya usaha yang dibangun dapat lebih banyak berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan mengurangi sampah fesyen, dan juga produk-produk yang dijual dapat menjangkau pasar yang lebih luas di Nusantara maupun mancanegara.

“Dengan cara menggunakan pakaian bekas kembali, maka sesungguhnya secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, disamping itu bukan hal yang tabu lagi menggunakan pakaian bekas pada saat ini, karena pada era ini menggunakan pakaian bekas atau (trhifting) sedang disukai oleh khususnya kalangan remaja, selain murah, barang-barang yang ditemukan pun jika beruntung akan mendapatkan barang yang bagus dan berkualitas,” ungkap Kundalini.

Usaha yang didirikan oleh Kundalini dan Ratih pun mendapatkan dukungan dari teman-temannya hingga saat ini usahanya konsisten berjalan dan terus menawarkan produk-produk terbaru yang bermutu. “Barang yang dijual di sini merupakan barang-barang yang sudah terpilih dan masuk kategori kami untuk dijual kembali, pertimbangannya yakni kondisi dan merk pakaiannya,” ujar Kundalini

Kundalini dan Ratih sebagai pemuda Bali membagikan kiat-kiatnya dalam menjalankan usaha di masa pandemi seperti ini. “Jangan hanya menunggu peluang, jadi berusahalah untuk menciptakan peluang itu sendiri, mulai dari hal yang kita sukai terlebih dahulu, contohnya kegiatan thrift ini, karena kami sukai maka kami coba untuk dijadikan sebuah usaha, dan bertaham hingga saat ini, dan respon masyarakat pun sangat baik,” ujar Kundalini.

Ratih pun menambahkan bahwa para pemuda Bali khususnya jangan takut untuk memulai usaha dan jangan mudah menyerah dalam melakukan sesuatu, dimulai dari hal yang paling dikuasai dan disukai. *rma

Komentar