nusabali

Ditebas Adik Tiri, Usus Terburai

  • www.nusabali.com-ditebas-adik-tiri-usus-terburai

Sebelum penebasan, pelaku Nyoman Kapul dan korban Nyoman Jani yang tinggal di Desa Tianyar Barat kerap saling sindir

Setelah mendengar cerita tersebut, pelaku Nyoman Kapul langsung mendatangi rumah korban. Pelaku bermaksud mencari tahu kebenaran doa istri kakak tirinya, Ni Nengah Jani, perihal doa agar anaknya kembali lahir perempuan. Baik Nyoman Jani maupun istrinya, Ni Nengah Jani, membantah pernah berdoa seperti itu.

Namun, pelaku Nyoman Kapul tidak puas atas jawaban kakak tiri dan iparnya tersebut. Karenanya, salah satu kerabatnya kemudian memanggil sang tetangga, Nengah Sonik, yang sebelumnya membongkar cerita soal doa 2 tahun silam itu. Ternyata, Nengah Sonik tidak datang.

Pelaku Nyoman Kapul pun kembali ke rumahnya yang berjarak 50 meter dari rumah korban, sembari mengambil senjata badik (sabit besar) yang biasa digunakan untuk mencacah daun keladi buat pakan babi. Kemudian, korban Nyoman Jani menyusul datang ke rumah pelaku dan balik bertanya apa maksud kedatangan adik tirinya itu sebelumnya. “Bagaimana kamu Pul (Nyoman Kapul, Red), kamu ngancam?” tanya korban Nyoman Jani.

Ditanya seperti itu, pelaku Nyoman Kapul tanpa ba bi bu langsung menebaskan senjata badik yang dipegangnya ke arah sang kakak tiri, korban Nyoman Jani. Akibatnya, korban terkapar bersimbah darah dengan luka tebasan di bagian leher kiri dan perut kiri. Luka di leher kiri melingkar sepanjang 10 cm, sementara perut korban terluka sepangang 20 cm hingga ususnya terburai.

Usai menebas kakak tirinya, pelaku Nyoman Kapul langsung kabur dari TKP di halaman rumahnya. Begitu juga korban Nyoman Jani yang terluka parah, berupaya memegangi perut dan ususnya yang terburai, kemudian menuju rumah keponakannya, I Nyoman Gawe.

Tak lama berselang, datanglah ayah Nyoman Gawe, I Made Gampang (yang notabene sepupu korban Nyoman Jani). Made Gampang selanjutnya mengantar korban Nyoman Jani ke RSUD Karangasem. Korban Nyoman Jani hanya sebentar mendapatkan penanganan di RSUD Karangasem. Karena lukanya teramat parah, korban Nyoman Jani langsung dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar, Sabtu malam, untuk penanganan intensif. Korban dirujuk ke RS Sanglah dengan ditemani anaknya, I Gede Mertayasa, 15, dan kakak sepupunya, Made Gampang.

Sementara, sebelum mengantar korban Nyoman Jani ke rumah sakit, Made Gampang sempat menyarankan pelaku Nyoman Kapul, yang masih adik sepupunya, untuk menyerahkan diri ke Polsek Kubu. Selanjutnya, aksi penebasan internal keluarga ini dilaporkan kerebat mereka, I Nyoman Rembawa, ke Polsek Kubu.

Malam itu juga, pelaku Nyoman Kapul diamankan polisi ke Mapolres Karangasem di Amlapura. Sehari kemudian, Minggu (25/12), pelaku Nyoman Kapul resmi ditetapkan sebagai tersangka penebasan. Tersangka Nyoman Kapul dijerat Pasal 354 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan berat menggunakan senjata tajam secara disengaja, dengan ancam hukuman 8 tahun penjara.

Selain menahan tersangka Nyoman Kapul, jajaran Polsek Kubu juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata badik yang berlumuran darah, kaos lengan panjang dan celana pendek berisi bercak darah, serta kaos dan celana pendek milik tersangka Nyoman kapul yang juga bernoda darah.

Kasat Reskrim Polres Karangasem, AKP Noor Maghantara, menyatakan pihaknya sudah memeriksa intensif tersangka Nyoman Kapul. dari hasil pemeriksaan sementara, menurut AKP Noor, penganiayaan berat adik tiri terhadap kakaknya terjadi diduga terjadi gara-gara istri korban mendoakan agar anak tersangka lahir perempuan. “Tapi, kasusnya masih didalami,” jelas AKP Noor saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.

Sedangkan tersangka Nyoman Kapul mengakui sebenarnya tidak ada masalah dengan kakak tiri dan sang ipar sebelumnya. “Hanya emosi sesaat saat didatangi (oleh korban) ke rumah dan dibilang mengancam. Kebetulan, saya pegang sabit, saya langsung tebas di bagian leher dan perut,” kata tersangka Nyoman Kapul.

Sementara itu, keponakan korban Nyoman Jani, I Kadek Budi, 30, mengatakan sebelum aksi penebasan itu terjadi, sempat ada permasalahan dan saling sindir antara korban dan tersangka Nyoman Kapul. Menurut dia, istri tersangka terus menyindir keluarga korban terkait doa punya anak. “Tiba-tiba, terjadi keributan yang berujung penebasan,” jelas Kadek Budi saat ditemui NusaBali di RS Sanglah, Minggu kemarin.

Kadek Budi menyebutkan, para tetangga langsung berusaha melerai. Kemudian, korban Nyoman Jani yang terluka dibawa ke Klinik Tukad Luah di Kecamatan Kubu, Sabtu malam pukul 19.00 Wita. "Karena luka paman saya sangat parah, dokter merujuknya ke RSUD Karangasem. Dari RSUD Karangasem, paman saya dirujuk ke sini (RS Sanglah)," tandas Kadek Budi.

Menurut Kadek Budi, selain masalah doa, antara korban dan tersangka sebelumnya juga ada permasalahan tanah warisan orangtua mereka. Konon, terangka Nyoman Kapul memakai lahan lebih dari pembagiannya untuk usaha ternak ayam dan babi. Sejak itu, permasalahan mereka tidak pernah selesai hingga sekarang. “Sabit yang dipakai menebas paman saya sudah disiapkan sejak dua hari lalu, terlihat diasah terus," papar Kadek Budi.

Korban Nyoman Jani sendiri sudah mengalami tindakan operasi di RS Sanglah, Minggu dinihari. Hingga Minggu kemarin, korban masih dirawat intensif di ICU IGD RS Sanglah. "Kami bersama keluarga besar masih menunggu paman yang belum sadarkan diri,” kata Kadek Budi. * k16,cr63

Komentar