nusabali

Pedagang Pasar Senggol Kumbasari Keluhkan Omzet Anjlok

  • www.nusabali.com-pedagang-pasar-senggol-kumbasari-keluhkan-omzet-anjlok

DENPASAR, NusaBali
Sejumlah pedagang di Pasar Senggol Kumbasari mengeluh karena omzet yang menurun.

Penurunan omset bukan hanya saat pandemi Covid-19, tetapi sejak proses perbaikan basement tahun 2009 lalu membuat pengunjung semakin sedikit karena pedagang pasar senggol seperti berada dalam gua tidak terlihat dari jalan utama, yakni Jalan Gajah Mada.

Selain itu, pedagang juga kalah bersaing dengan kemajuan teknologi dengan hadirnya pedagang-pedagang yang berjualan secara online. Tak cukup di sana saja, omzet mereka harus kembali terjun bebas setelah adanya Pandemi Covid-19.

Salah seorang pedagang pasar senggol, Nengah Pariadi yang diwawancarai, Minggu, (16/5) mengatakan omsetnya menurun hingga 90 persen. Jumlah pedagang di pasar senggol pun terus berkurang. “Awalnya ada 89 orang pedagang, sekarang sisa sedikit. Saya pun kadang-kadang tidak jualan karena sepi,” kata penjual pakaian jadi ini.

Dia menambahkan, penjualan semakin sepi ketika 20-an pedagang di Pasar Kumbasari dinyatakan positif Covid-19 pada tahun 2020 lalu. “Sejak itu malah semakin anjlok omzet penjualan kami. Apalagi sekarang juga ada pedagang bermobil di sana, yang semakin memperparah keadaan,” ungkapnya.

Dalam sehari Pariadi buka mulai pukul 12.00 Wita hingga pukul 00.00 Wita, kadang dia hanya dapat berjualan Rp 20.000 sementara dirinya harus membayar biaya operasional. “Ini tidak hanya terjadi pada pedagang senggol, pedagang pagi pun juga kena imbas. Tempat jualan kami persis seperti goa dan tidak terlihat dari jalan raya,” katanya.

Penataan pedagang menurutnya, semakin semrawut apalagi dengan adanya alih fungsi tempat parkir menjadi tempat berdagang. Dengan kondisi ini, dia berharap pemerintah memberikan solusi sehingga omzet mereka tidak terus terpuruk.

Terkait hal tersebut, Dirut Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata mengatakan pihaknya juga telah menerima keluhan langsung dari pedagang pasar senggol. “Kami memang sudah menerima keluhan dari pedagang. Omzet mereka memang menurun dan jumlah pedagang pun semakin berkurang," ungkapnya.

Dengan penurunan jumlah pedagang otomatis pihaknya juga kehilangan pendapatan. Oleh karena itu, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian untuk mencarikan pedagang pasar senggol ini tempat strategis. Agar pedagang ini bisa meraih omzet normal kembali. “Nanti rencananya kami akan pindahkan mereka bersamaan dengan renovasi tampak depan Pasar Kumbasari,” katanya.

Menurut rencana, renovasi akan dilaksanakan pada bulan Juni 2021 dan pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas PUPR. “Kami sedang melakukan kajian di mana sebaiknya lokasi yang bagus untuk pedagang pasar senggol itu. Sementara di tempat itu akan kami siapkan untuk pedagang ikan agar jadi satu tempat,” pungkas Kompyang Wiranata alias Gus Kowi ini. *mis

Komentar