nusabali

Kopi Badung Makin Dilirik Pasar

Tahun 2020 Hasilkan Kopi 689,55 Ton

  • www.nusabali.com-kopi-badung-makin-dilirik-pasar

MANGUPURA, NusaBali
Potensi pasar untuk produk kopi masih terbuka lebar. Peluang itu termasuk untuk Kabupaten Badung, yang juga menjadi salah satu penghasil kopi di Bali.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, mencatat pada tahun 2020 mampu produksi kopi sebanyak 689,55 ton. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, mengatakan produksi kopi di Badung tahun 2020, tercatat mencapai 689,55 ton. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding produksi tahun 2019 yaitu 675,56 ton. Hasil produksi tersebut termasuk dari kawasan Agro Techno Park (ATP), yang dikembangkan oleh Pemkab Badung, salah satunya untuk tanaman kopi. “Untuk tanaman kopi existing di kawasan Agro Techno Park juga sudah pernah panen menghasilkan biji gelondong merah sekitar 6.200 Kg,” ujarnya, Rabu (28/4).

Menurut Wijana, Kecamatan Petang menjadi satu-satunya wilayah penghasil kopi di Kabupaten Badung. Berdasarkan data, luas lahan perkebunan kopi di Gumi Keris tercatat mencapai 1.797,82 hektar. “Untuk kawasan penghasil kopi paling banyak berada di Kecamatan Petang seperti di Desa Pelaga, Desa Belok Sidan dan Desa Sulangai,” terang mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung itu.

Wijana mengatakan, jenis kopi yang ditanam di Kecamatan Petang, adalah jenis Arabica dan Robusta. Kopi jenis ini sesuai dengan kultur tanah di Kecamatan Petang. Dengan pembinaan dan fasilitasi dari pemerintah daerah, komoditas kopi di kawasan tersebut telah diakui sebagai specialty grade dan mampu menembus pasar internasional, seperti diekspor ke Jerman, Belanda, Jepang, dan Uni Emirat Arab. Selain itu, kopi Badung juga sudah mampu masuk 65 hotel di Bali sebelum pandemi Covid-19. “Hasilnya juga untuk memenuhi permintaan pasar lokal, seperti restoran, angkringan, dan pasar ekspor,” imbuhnya.

Wijana berharap, melalui penyelenggaraan kegiatan pelatihan barista akan mampu membuka akses pasar untuk produk-produk kopi dari Badung Utara, khususnya dari Kecamatan Petang. Sebab, selain sektor pariwisata, Badung juga memiliki potensi yang besar di sektor perkebunan khususnya kopi. “Mudah-mudahan setelah pandemi Covid-19 ini berlalu dan sektor pariwisata pulih, permintaan kopi makin meningkat,” paparnya.

Sementara, dalam beberapa kesempatan Kepala Balitbang Kabupaten Badung Wayan Suambara, mengatakan potensi pasar untuk produk kopi masih terbuka lebar. Pemkab Badung sendiri telah mengembangkan kopi di ATP.

Menurut dia, ATP dibangun untuk pengembangan sentra tanaman kopi di wilayah Badung Utara, dengan menerapkan teknologi pertanian tepat guna. Dalam pengembangan ATP, pemerintah tidak membeli lahan pertanian milik masyarakat, tetapi menerapkan sistem sewa, sehingga terjadi sinergi antara pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan petani. *ind

Komentar