nusabali

Penjaga Vila Tewas Membusuk di Kamar, Tubuhnya Bengkak Membiru

  • www.nusabali.com-penjaga-vila-tewas-membusuk-di-kamar-tubuhnya-bengkak-membiru

Penjaga Vila Bukit Berbunga di Banjar Kembang Merta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan ditemukan tewas membusuk, Minggu (4/12) pagi Korban Baharudin, 66, ditemukan membusuk dalam kondisi badan bengkak membiru di Kamar Nomor 17 Vila Bukit Berbunga.

TABANAN, NusaBali
Informasi di lapangan, perihal kematian tragis Baharudin, penjaga Vila Bukit Berbunga, berawal dari kecurigaan Siti Aminah, 61, pemilik warung di Banjar Gri Loka, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, yang berjarak beberapa kilometer arah utara lokasi vila. Selama ini, korban Baharudin kerap mampir ke warung Siti Aminah.

Terakhir, korban Baharudin mampir ke warung Siti Amunah di Banjar Giri Loka, Desa Pancasari, Jumat (2/12) pagi. Kala itu, korban Baharudin mampir untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Kala itu, korban yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur ini juga membeli obat, karena mengeuh dadanya sakit, sesak napas, dan kepala pusing.

Namun, sejak saat itu, korban Baharudin tak pernah lagi mampir ke warung Siti Aminah. Padahal, penjaga vila berusia 66 tahun ini biasanya setiap hari belanja ke warung Siti Aminah untuk beli bahan kebutuhan sehari-hari. Curiga terjadi sesuatu, Minggu pagi sekitar pukul 09.00 Wita, Siti Aminah menyuruh anak kandungnya, Rudi Cahyono, 35, untuk mengecek ke Vila Bukit Berbunga di Banjar Kembang Merta, Desa Candikuning.

Rudi Cahyono pun langsung bergegas ke vila di mana korban Baharudin tinggal. Setibanya di Vila Bukit Berbunga milik Putu Bagus Wisnu Wardana tersebut, saksi Rudi Cahyono melihat kamar nomor 17 di mana korban Baharudin tinggal, dalam keadaan terkunci. Saat ditengok ke dalam kamar, Rudi Cahyono terkejut melihat ada banyak lalat.

Selanjutnya, Rudi Cahyono memanggil kerabatnya, Selamet, 45, untuk mengecek ke lokasi. Mereka berdua lalu naik tangga untuk melihat apa yang terjadi di dalam kamar korban. Saat itulah, terlihat korban Baharudin dalam kondisi telentang di tempat tidur. Korban sudah tewas dalam kondisi mulut mengeluarkan cairan menyerupai darah hingga mengeluarkan bau busuk, sementara badannya bengkak membiru. Saksi Rudi Cahyono dan Slamet kemudian melaporkan kejadian heboh ini ke Polsek Baturiti via telepon.

Begitu mendapat laporan, anggota Polsek Baturiti langsung terjun ke lokasi TKP Vila Bukit Berbunga yang berada di sebelah barat Danau Beratan. Polisi terjun dengan membonceng dokter dari Puskesmas Baturiti, dr IGA Mas Anandita Paramastuti, untuk melakukan olah TKP, identifikasi, dan pemeriksaan luar mayat korban.

Ketika itu, kondisi mayat korban sudah membusuk. Tidak ditemukan adanya luka terbuka dan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Tapi, keluar cairan menyerupai darah dari mulutnya dan tubuh korban bengkak membiru. Dari hasil pemeriksaan luar, korban Baharudin diperkirakan meninggal lebih dari 24 jam sebelum mayatnya ditemukan.

Mayat penjaga vila asal Banyuwangi ini pun telah dibawa ke RSUD Tabanan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sayangnya, pihak keluarga tidak mengizinkan mayat korban diotopsi untuk mengetahui lebih jauh apa sejatinya penyebab kematian.

Kapolsek Baturiti, Kompol I Gede Made Surya Atmaja, menyatakan hingga Minggu sore penyebab kematian korban belum diketahui secara jelas. “Karena pihak keluarga memang tidak mengizinkan dilakukan otopsi jenazah,” jelas Kapolsek Surya Atmaja saat dikonfirmasi NusaBali.

Disebutkan, adik kandung korban, Tohirin, mengatakan kakaknya punya riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi). Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keluarganya, kata Kapolsek Surya Atmaja, korban Baharudin diduga kuat meninggal karena hipertensi. Jenazah korban yang sempat dititip di Instalasi Pemusalaran Jenazah (IPJ) RSUD Tabanan telah dibawa pulang keluarganya ke Banyuwangi, untuk dikuburkan. * k21

Komentar