nusabali

500 Personel Polsek Buleleng Amankan Perayaan Paskah

  • www.nusabali.com-500-personel-polsek-buleleng-amankan-perayaan-paskah

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 500 personel polisi dikerahkan untuk mengamankan jalannya serangkaian Hari Paskah di seluruh gereja yang ada di wilayah Kabupaten Buleleng.

Pengamanan ini juga dilakukan menyusul rentetan aksi teror yang terjadi beberapa waktu lalu di Gereja Katedral Makassar, hingga di Mabes Polri. Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma mengatakan, ada sekitar 500 personel yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan serangkaian Hari Paskah. Dalam kegiatan pengamanan ini, polisi juga bersinergi dengan anggota TNI serta Pecalang. Pengamanan itu dilakukan di 53 gereja yang ada di Buleleng.

Kompol Wiranata menambahkan, pengamanan sudah dimulai sejak Kamis (1/3) sore, mengingat umat Kristiani mulai melakukan ibadah Misa Kamis Putih. Pengamanan di masing-masing gereja dibagi menjadi tiga ring. Ring pertama berada di dalam gereja, ring dua berada di sekitar halaman gereja, dan ring ketiga di areal parkir gereja.

"Jadi untuk gereja yang kecil seperti rumah ibadah itu jumlah personelnya empat orang, dibantu TNI dan Pecalang. Sementara di gereja-gereja besar, pengamananya dilakukan oleh 10 orang personel juga dibantu oleh TNI dan Pecalang. Bahkan personel dari Dalmas juga akan bergerak," jelas Mantan Kapolsek Kota Singaraja ini, Jumat (2/3) siang.

Saat melakukan peribadatan Hari Paskah ini, Kompol Wiranata menyarankan kepada umat Kristiani agar tidak membawa tas saat masuk ke dalam gereja jika tidak diperlukan. Karena jika membawa tas akan dicek satu per satu. "Kalau tidak bawa tas akan jauh lebih enak,, karena petugas hanya cukup melakukan pemeriksaan badan. Jadi kami imbau umat hanya cukup membawa Alkitab saja," tuturnya.

Kendati saat ini Indonesia sedang dihebohkan dengan aksi teror, pihaknya juga akan tetap memantau penerapan protokol kesehatan di masing-masing tempat ibadah. "Kami sudah berkoordinasi dengan para pengurus gereja, agar kehadiran umat diminimalisir. Pelaksanaan ibadah sedapat mungkin dilakukan secara live streaming agar tidak terjadi kerumunan dan protokol kesehatan tetap berjalan," tandas Kompol Wiranata.*m

Komentar