nusabali

Klaster Produk Pertanian Perlu Pendampingan

Jadi Andalan Kedua Bali

  • www.nusabali.com-klaster-produk-pertanian-perlu-pendampingan

DENPASAR,NusaBali
Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia  Provinsi Bali (KPwBI Bali) Trisno Nugroho mengatakan harus dilakukan pendampingan yang serius dan bersungguh-sungguh terhadap sektor pertanian atau petani untuk meningkatkan potensi  sektor pertanian, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Mereka (petani) perlu didampingi dengan diberi  pengetahuan.

KPwBI Bali/BI Bali sendiri sudah melakukan pendampingan tersebut terhadap klaster-klaster produk pertaniaan binaan BI Bali yang tersebar di kabupaten/kota di Bali.

Hal tersebut disampaikan Trisno Nugroho, dalam dialog bertajuk Memajukan Pertanian Bali, menyambut Hut Kota Denpasar, Senin (1/2).

“Beri pengetahuan lakukan dengan serius dan sungguh-sungguh,” saran Trisno Nugroho, untuk pemberdayaan dan peningkatan sektor pertanian tersebut.

Menurut Trisno Nugroho lapangan usaha (LU) pertanian merupakan lapangan usaha kedua dengan pangsa pasar terbesar setelah lapangan usaha akomodasi, makan dan minum (akmamin).

Hal itu ditunjukkan kontribusi lapangan usaha pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali. Dalam lima tahun terakhir  sejak 2015, kontribusi  lapangan usaha sektor pertanian merupakan andalan kedua setelah akmamin.

Kontribusinya terhadap PDRB Bali masing-masing 14,65 persen (2015), 14,50 persen(2016). Kemudian 13,98 persen (2017), 13,78 persen (2018), 13,53 persen (2019) dan triwulan III 2020, kontribusinya 14,89 persen.

Beberapa komoditas pertanian berdaya saing, kata Trisno Nugroho telah diekspor yakni perikanan, tanaman obat, buah-buahan dan kopi. Dari komoditas tersebut ekspor produk perikanan yang kontribusinya paling besar, 77,54 persen. Disusul tanaman obat, buah-buahan, kulit kerang dan lainnya serta kopi. Sementara untuk komoditas buah unggulan Bali terutama jeruk, semangka dalam trend yang mengalami peningkatan.

Adapun produk  yang memiliki daya saing antara lain jeruk, babi, telur ayam ras, kelapa dan perikanan.
Untuk meningkatkan sektor pertanian BI melakukan pembinaan terhadap klaster-klaster produk pertanian yang tersebar di kabupaten/kota di Bali. Pembinaan tersebut bertujuan untuk pengendalian inflasi, perbaikan ekspor dan pengembangan ekonomi lokal.

Klaster-klaster produksi binaan BI Bali diantaranya klaster padi di Subak Pulagan, Desa/Kecamatan Tampaksiring, klaster bawang merah di Desa Songan, Kecamatan Kintamani,  klaster sapi di Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, klaster cabai di Ababi, Karangasem, klaster ayam di Abiansemal, Badung, klaster kakao di Jembrana, klaster bawang putih di Wanagiri, Buleleng dan klaster kopi arabica di Kintamani, Bangli.

Tegas Trisno Nugroho, sektor pertanian merupakan salah satu sektor potensial sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. “Upaya yang dapat dilakukan melaluai peningkatan produksi,” ujarnya. Karena itu dia merekomendasikan ada 3 hal yang harus dilakukan. Pertama identifikasi komoditas unggulan, peningkatan produktivitas dan pengembangan produk olahan. *K17

Komentar